oleh

Kegempaan Di Banten Dan Zonasinya

image_pdfimage_print

Kabar6 – Banten kerap diguncang gempa dengan kekuatan yang bervariatif. Tak jarang, getarannya terasa hingga ke Jakarta, Jawa Barat (Jabar) hingga Lampung. Lalu, bagaimana kondisi atau jejak kegempaan di Banten?

Redaksi coba merangkum dan mengumpulkannya dari berbagai sumber, termasuk dari BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang.

Terbaru, sepanjang hari Kamis kemarin, 17 Desember 2020, Banten diguncang gempa sebanyak tiga kali dalam sehari. Pertama gempa bumi terjadi pukul 08.45 wib dengan kekuatan 4.8M di Bayah, Kabupaten Lebak. Lindu kedua, berkekuatan 2.8M, pukul 12.50 wib di Sumur, Kabupaten Pandeglang. Terakhir, pukul 19.24 wib dengan kekuaran 4.4M di Bayah, Kabupaten Lebak.

“Berdasarkan catatan BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, selama bulan November 2020 saja, tercatat ada 68 gempabumi di Banten, gempabumi berkekuatan M3-5 dominan terjadi, yaitu 52 persen atau 35 kejadian. Diikuti gempa bumi berkekuatan kurang dari M3 sebesar 41 persen atau 28 kejadian, dan kekuatan lebih dari M5 sebesar 7 persen atau 5 kejadian,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Suwardi, Sabtu (19/12/2020).

Selama bulan November, gempabumi paling kuat terjadi pada Kamis, 05 November 2020, pukul 05.21 WIB, berkekuatan M5.2. Disusul Sabtu, 14 November 2020, pukul 22.32 WIB, berkekuatan M5.0.

Data itu juga sudah dipublikasikan melalui Buletin BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, di vol.4 Nomor 12/Desember 2020.

Dalam catatannya, kegempaan di Banten dibagi menjadi empat zona, yaitu Zona A, dimana sumber gempa berasal dari terusan Sesar Semangko dan Ujung Kulon.

Kemudian Zona B, sumber gempabumi dari Sesar Cimandiri yang terbagi menjadi dua, yaitu perpanjangan patahan Cimandiri dan zona patahan Pelabuhan Ratu. Selanjutnya zona C dan D, sumber gempabumi di Selat Sunda.

Dalam laporannya, BMKG juga menuliskan ada dua zona gempabumi yang bisa berdampak ke wilayah Banten, yaitu Zona Karakatau, patahan-patahan di Selat Sunda yang belum terindetifikasi dengan baik.

Selanjutnya Zona Megathrust, sumber gempabumi di pertemuan lempeng IndoAustralia dan Eurasia yang berpeluang membangkitkan gempabumi sangat kuat berpotensi diikuti tsunami.

“Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang mempunyai tingkat kegempaan yang cukup tinggi,” terangnya.

**Baca juga: PPP Gelar Muktamar Ke-IX, Tegaskan Bawah Umat Islam Cita-cita Bangsa.

Masih dalam laporan buletin BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang yang datanya diberikan oleh Suwardi. Secara spasial sumber gempabumi Zona Megathrust terletak di Barat Daya hingga Selatan Banten. Pada zona tersebut terdapat zona subduksi yang menjadi pemicu terjadinya pelepasan energi di selatan Banten, jika ini terjadi, maka hampir seluruh wilayah di Banten berpotensi merasakan guncangan.
Pada bulan November 2020, terjadi empat kali lindu di Zona Megathrust. Gempabumi di zona tersebut cukup fluktuatif sepanjang Oktober 2018 hingga November 2020.

Rentetannya, di tahun 2009-2010 frekuensi kegempaannya meningkat, kemudian menurun di tahun 2011-2016, dan kembali meningkat di 2017-2019.

“Gempabumi kuat di Zona Megathrust bisa berpotensi membangkitkan tsunami yang akan melanda tidak hanya wilayah pesisir Banten, namun juga berpotensi melanda pesisir wilayah Provinsi Lampung dan Jawa Barat,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email