oleh

Kecanduan Olahraga Bikin Seorang Remaja Selalu Lari Puluhan Kilometer Sebelum Sarapan

image_pdfimage_print

Kabar6-Program diet memang dianjurkan bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan, sekaligus untuk kesehatan. Namun penurunan berat badan yang dimaksud tentu saja diet sehat di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Namun diet yang dilakukan Lisa Fouweather (19) ini nyaris merenggut nyawanya. Remaja asal Doncaster, South Yorkshire, Inggris, ini disebut kecanduan berolahraga. Ia selalu berlari half marathon atau sekira 21 km tiap mau sarapan. Bahkan, bersembunyi dalam toilet untuk jogging di tempat.

Berawal ketika Fouweather, melansir thestar, mengikuti kompetisi lari dan bergabung dengan Doncaster Athletics Clubs pada September 2016 lalu. Fouweather selalu berlari dengan harapan performanya bisa meningkat dan menjadi yang terbaik di klubnya. Fouweather pun bertekad untuk terus berlatih dengan mengikuti cara para profesional di Instagram dan melakukan diet ekstrem.

Setiap hari, Fouweather hanya mengonsumsi buah dan sayur. Ia menghindari semua yang mengandung lemak serta gula seperti roti dan kentang, termasuk minuman. ** Baca juga: Wanita Inggris Ini Nekat Tinju Buaya Demi Selamatkan Saudara Kembarnya

“Aku takut mengonsumsi ‘kalori cair’ dan akan membuang jus jeruk milikku ke luar jendela saat orangtuaku pergi,” kata Fouweather. “Aku hanya akan makan buah, tujuh stroberi, atau jika aku sangat lapar hari itu aku mungkin makan pisang.”

Hingga akhirnya, pada awal 2017 kedua orangtua Fouweather, Joanna dan Roy, menyadari ada yang tidak beres pada anaknya. Mereka pun membawa Fouweather ke rumah sakit dan dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental Anak dan Remaja (CAHMS).

Di sanalah, Fouweather didiagnosis mengalami ortoreksia dan dilarang untuk berolahraga. Tetapi, Fouweather mengancam akan bunuh diri jika tidak diperbolehkan untuk berolahraga, karena ia tidak bisa hidup tanpa olahraga.

Remaja itu juga tidak mengakui bahwa dirinya memiliki masalah pada jantung. Detak jantungnya turun menjadi 28 bpm (detak per menit) dan membuatnya berisiko mengalami kematian.

Untuk mengatasi hal itu, Fouweather harus menghabiskan waktunya selama tiga minggu di rumah sakit untuk menaikkan berat badannya kembali. Ia diharuskan menggunakan sandaran ranjang yang ketat dan kursi roda untuk pergi ke toilet.

Kemudian, Fouweather dipindahkan ke klinik spesialis kelainan makan Riverdale Grange di Sheffield. Di sana ia harus menggunakan kursi roda dan menjalani terapi selama tujuh bulan.

Kini, berat badan Fouweather bertambah menjadi 54 kilogram, meski belum mengalami siklus menstruasi. Fouweather juga harus berhati-hati karena kepadatan tulangnya mulai menurun.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email