oleh

Kebiasaan Mandi yang Justru Tidak Sehat

image_pdfimage_print

Kabar6-Selain membuat tubuh kembali segar, mandi juga akan membuat Anda bersih dari kotoran, bakteri dan kuman. Namun tahukah Anda, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan saat mandi justru membuat sakit?

Diketahui, Anda hanya perlu menghabiskan waktu sekira 5-10 menit untuk mandi. Melansir Popbela, berikut adalah beberapa rutinitas mandi yang sebaiknya dihindari:

1. Mandi terlalu sering
Lazimnya, orang Indonesia mandi dua kali sehari, pagi dan sore atau malam hari. Namun sebenarnya, bila Anda tidak terlalu berkeringat, kotor, atau gerah, mandi sekali sehari pun tidak masalah.

Alasannya, untuk menjaga kadar kelembapan alami kulit. Seiring bertambahnya usia, kulit jadi lebih sedikit memproduksi minyak sehingga membuat kulit akan cenderung lebih kering. Karena itu, hindari memperburuk situasinya dengan mandi secara moderat, apalagi jika kamu suka mandi menggunakan air panas.

2. Menyabuni seluruh permukaan tubuh
Masih untuk Anda yang sering mandi lebih dari sekali sehari, padahal sedang tidak dalam kondisi yang benar-benar membutuhkannya, perhatikan hal satu ini. Anda tidak perlu membersihkan seluruh permukaan tubuh dengan sabun.

Gunakan sabun hanya pada bagian yang beraroma tidak sedap, kotor, atau lipatan seperti ketiak, dada, punggung atas, area genital, dan jemari kaki. Sisanya cukup dibilas dengan air secukupnya. Pasalnya, bahan aktif dalam sabun dapat menghilangkan penahan minyak alami pada kulit.

3. Meletakkan pencukur sembarangan
Meletakkan pencukur di area yang lembap dan basah akan mengundang bakteri untuk tumbuh dengan subur di pencukur. Akibatnya, Anda akan jadi lebih mudah terinfeksi saat kembali menggunakannya.

4. Tidak menggunakan filter air
Bila masih menggunakan bak mandi biasa di rumah, kamu tidak harus menggantinya dengan shower. Namun setidaknya, gunakan filter air yang dapat dipasang di keran untuk meminimalisasi kotoran dan bahan-bahan kimia yang ikut mengalir dan digunakan untuk membersihkan tubuh.

Klorin dan bahan kimia lain pada air mandi dapat memperburuk kesehatan. Tidak hanya membuat kulit dan rambut kering, bahan-bahan ini juga tidak baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5. Membuat kamar mandi menjadi becek dan licin
Kondisi lantai kamar mandi yang licin akan memperbesar risiko kamu terjatuh dan mengalami berbagai kondisi yang tidak diinginkan seperti keseleo, patah tulang, atau berbagai cedera lain.

Jadi, pastikan menjaga kondisi kamar mandi tetap kering dan tidak licin. Gunakan bahan karet sebagai keset dan pastikan meletakkannya di luar area basah kamar mandi.

6. Tidak mengeringkan tubuh dengan sempurna
Pastikan bahwa Anda benar-benar mengeringkan tubuh dengan benar setelah mandi. Tak hanya bagian atas, area sekitar kaki terutama sela-sela jari pun juga harus kering dengan sempurna.

Hal ini karena bakteri dan jamur sangat suka pada kondisi yang lembap. Jadi sebelum mengenakan pakaian, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain, keringkan bagian tubuh yang basah agar patogen tak ‘terperangkap’ dalam tubuh Anda.

7. Gunakan bahan-bahan beracun
Banyaknya pilihan produk kebersihan tubuh membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam memilih mana yang akan digunakan. Mulai sekarang, tak ada salahnya untuk mencari informasi lebih banyak tentang bahan-bahan apa yang sebaiknya dihindari maupun digunakan.

Ada sangat banyak produk mandi yang memiliki kandungan bahan kimia berbahaya bagi tubuh dan mempunyai sifat karsinogenik alias pemicu kanker. Bila menggunakan produk ini dalam jangka waktu lama, tentu risiko buruk akan mengintai Anda.

8. Terlalu sering berendam
Berendam dalam air hangat setelah hari yang panjang memang menyenangkan. Namun dibandingkan mandi biasa, berendam mempunyai risiko lebih besar terhadap kesehatan, terutama ISK atau Infeksi Saluran Kemih. ** Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama Virus Flu Menular ke Orang Lain?

Hal ini karena saat berendam, bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalam produk yang digunakan lebih mudah masuk ke saluran kemih. Terlebih lagi bila air yang digunakan tidak benar-benar bersih, risiko ini tentu akan jadi semakin besar.

Jangan sampai kebiasaan kecil justru berefek buruk bagi kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email