oleh

Kebiasaan Begadang Bisa Picu Obesitas

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagian orang sering ‘melek’ hingga menjelang subuh atau disebut juga begadang, karena kebiasaan atau memang tuntutan pekerjaan. Nah, peneliti kembali menemukan bahaya dari kebiasaan begadang atau kurang tidur ini. Disebutkan, orang yang kurang tidur dari sembilan jam semalam, lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Peneliti dari Universiry of Leeds Inggris, dilansir Zeenews, menganalisis 1.615 usia dewasa yang melaporkan berapa lama mereka tidur dan menyimpan catatan asupan makanan. Dalam penelitian itu juga diambil sampel darah, berat badan, lingkar pinggang serta tekanan darah.

Hasilnya, ditemukan adanya hubungan antara berapa lama waktu tidur dan parameter biologis utama tersebut. Orang yang tidur rata-rata enam jam semalam memiliki ukuran pinggang tiga sentimeter lebih besar dibandingkan mereka yang tidur sembilan jam semalam.

Selain itu, tidur lebih pendek juga berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol baik HDL pada darah responden. Kondisi ini pun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Diketahui, kolesterol HDL merupakan kolesterol baik yang bisa menghilangkan lemak perut dari peredaran darah. Artinya, jika kadar kolesterol HDL tinggi maka Anda akan terlindungi dari masalah penyakit jantung.

“Karena kami menemukan bahwa orang dewasa yang melaporkan tidur kurang dari teman sebayanya cenderung kelebihan berat badan atau obesitas, temuan kami menyoroti pentingnya tidur yang cukup,” jelas Laura Hardie dari University of Leeds.

Hingga kini jumlah orang dewasa dengan obesitas di seluruh dunia tercatat mengalami peningkatan dua kali lipat sejak 1980. Obesitas juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, khususnya diabetes tipe 2.

“Berapa banyak tidur yang kita butuhkan berbeda setiap orang. Tapi, konsensus waktu tidur paling baik saat ini adalah 7-9 jam untuk kebanyakan orang dewasa,” tambah Laura. ** Baca juga: Risiko yang Akan Terjadi Jika Anda Gemar Ngemil Tengah Malam

Jadi cukupkan waktu tidur Anda agar terhindar dari obesitas.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email