oleh

Kata Ketua Yayasan ITB Banten, Mengenai Perjuangan Mahasiswa Mantan Tukang Kebun yang Berkuliah

image_pdfimage_print

Kabar6-Kisah Daud, mantan tukang kebun dan Fahad Miftahudin, anak seorang tukang jahit yang berjuang demi kuliah dan mendapatkan beasiswa, membuat Ketua Yayasan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Banten, Yayan Alfian angkat bicara mengenai kedua mahasiswa tersebut hang mendapatkan beasiswa penuh.

Kisah mendirikan perguruan tinggi yang awalnya bernama Akademi Akutansi dan Perbankan Indonesia (AAKPI) di tahun 2009, lantaran dia prihatin minimnya tenaga akutansi dan keuangan di Banten.

Ditambah, belum meratanya pendidikan di Banten kala itu, bangku kuliah dirasa masih mahal oleh sebagian orang kurang mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

“Jadi dasarnya saya bikin yayasan pendidikan itu, untuk turut serta membangun Banten dari sisi sumber daya manusianya lah,” ujar Ketua Yayasan ITB Banten, Yayan Alfian, melalui selulernya, Jumat (19/08/2022).

Yayan berterus terang hanya memiliki 450 mahasiswa untuk program Diploma 3 di kampusnya. Kemudian, ada ratusan mahasiswa yang telah diberikan beasiswa melalui berbagai program, baik dari pemerintah maupun berasal dari keuangan ITB.

**Baca juga: Perjuangan Tukang Kebun dan Anak Tukang Jahit Untuk Berkuliah di ITB Banten

Dia bercerita menseleksi ketat mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Selain persyaratan administrasi, ada tim khusus yang datang langsung ke rumah mahasiswa calon penerima beasiswa.

“Jadi ada yang kita berikan beasiswa penuh, ada yang 75 persen, ada juga yang 50 persen. Jadi kita pilah dulu. Kalau jujur, kampus memiliki keterbatasan, tapi kita subsidi silang,” terangnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email