oleh

Kata Bekas Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Soal Proyek GIPTI

image_pdfimage_print

Kabar6-Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Sumardi, menyatakan bahwa dirinya tak pernah mengetahui dan menandatangani surat undangan hearing atau rapat dengar pendapat yang dibuat AW, oknum anggota dewan, ihwal proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI).

“Saya enggak tahu dan tidak pernah tanda tangan surat undangan hearing masalah proyek GIPTI sewaktu menjabat sebagai ketua dewan,” ungkap Sumardi, kepada Kabar6.com, Kamis (16/7/2020).

Menurutnya, surat undangan hearing yang dikirim ke pejabat Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi (Puspiptek) dan warga perwakilan perumahan Bumi Pusptek Asri terkait sengketa lahan GIPTI seluas 15 hektar yang berlokasi di kawasan BSD City, Desa/ Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang tersebut merupakan inisiatif pribadi AW.

Adapun tanda tangan dirinya yang tertera didalam surat undangan hearing itu dipastikan hasil duplikasi.

“Itu duplikat bukan tanda tangan asli saya. Saya baru tahu kemarin pas dipanggil sama Satpol PP, saya dimintai keterangan soal GIPTI. Sebelumnya saya tidak pernah diberitahu soal proyek itu,” katanya.

Sumardi menuturkan, saat itu pihaknya mengaku memang pernah dikonfirmasi Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengenai bubuhan tanda tangannya dalam surat undangan hearing yang dikeluarkan AW sebanyak 4 kali tersebut.

Dia bahkan sempat melarang pucuk pimpinan Puspiptek agar tidak menghadiri undangan itu, karena dianggap tidak mewakili unsur pimpinan dewan.

“Saya larang Ibu Sri agar tidak hadir dalam hearing itu. Waktu itu ada saksinya Bu Neneng, saya sempat marahi dia juga,” tandas politis Partai Golkar ini.

Ditanya apakah kasus duplikasi tanda tangan yang dilakukan AW dibawa keranah hukum, Sumardi mengatakan tidak ingin mengambil langkah tersebut.

**Baca juga: Proses Ijin Proyek GIPTI Dihentikan, Kepala Puspiptek : Kami Sangat Dirugikan.

Ia pastikan tak mau berurusan dengan hukum, karena ingin hidup tenang tanpa ada masalah pasca lengser dari jabatannya.

“Saya enggak mau berurusan dengan hukum. Saya ingin hidup tenang aja. Tapi kalau dibutuhkan untuk memberikan keterangan seputar masalah itu saya siap aja,” tegasnya.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email