oleh

Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Diklaim Menurun

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Memasuki pertengahan tahun 2016, grafik perkembangan serangan penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Tangerang terus mengalami penurunan.

Sebelumnya, Kabupaten Tangerang sempat menduduki peringkat pertama sebagai wilayah dengan jumlah penderita DBD terbanyak se Provinsi Banten, dengan angka 270 kasus DBD, dan 13 orang meninggal dunia. Bahkan, pada awal tahun 2016 lalu pemerintah setempat juga sempat mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap serangan penyakit DBD.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ni Wayan Manik mengatakan, penderita DBD telah mengalami penurunan sedikit demi sedikit sejak akhir Maret 2016 lalu.

“Memang, DBD sempat berada dalam status kejadian luar biasa (DBD) di Kabupaten Tangerang. Namun, dengan upaya masyarakat dan pemerintah, angka penderita DBD menurun hingga 75 persen, begitupun status KLB yang sudah dicabut pihak pemerintah pusat,” ungkapnya.

Kendatinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pun tetap melakukan imbauan pada masyarakat untuk selalu waspada akan penyebaran penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.

“Kita harus tetap waspada karena, pada bulan Juni dan Juli nanti, kita akan menghadapi cuaca yang ektrim dimana, nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan pesat,” terangnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memberikan solusi untuk mengurangi perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti. **Baca juga: Di Pasar Cikupa, Harga Ayam Potong Tembus Rp50 Ribu.

“Kita sosialisasikan kepada masyarakat cara membunuh jentik nyamuk yakni dengan larva trap yang nanti kita gunakan botol air minum bekas untuk menampung atau menjebak jentik nyamuk agar mereka tidak tumbuh ditempat yang jauh supaya mudah kita bunuh. Jadi, kita tak perlu pakai sistem fogging lagi. Karena, fogging juga berbahaya bagi manusia,” paparnya.(shy)

Print Friendly, PDF & Email