oleh

Kasihan Beban APBN, Semakin Berat Karena IKN Belum Berinvestor Besar

image_pdfimage_print

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institue dan Kepala Pusat Studi Ekonomi Politik UPN VJ

Kabar6-Bila realiasasi investor belum masuk sampai akhir 2023, sebaiknya APBN 2024 tidak perlu lagi diberikan kepada IKN lagi.

Pembangunan IKN (Ibukota Negara) seharusnya mempertimbangkan kemampuan dari APBN dan situasi keuangan global.

Miris, IKN belum memiliki investor pengganti sekelas Softbank, padahal dana yang digunakan APBN untuk IKN totalnya sudah mencapai Rp29 triliun yang terdiri APBN 2022 sebesar Rp5,1 triliun dan APBN 2023 sebesar Rp23,9 triliun.

Total keuangan negara untuk IKN 2022-2023 tersebut (Rp29 triliun) sudah sebanding dengan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp28,7 triliun untuk 10 juta KPM (keluarga penerima manfaat) tahun ini.

Sedih, dana Rp29 triliun IKN tersebut belum bermanfaat apa-apa padahal bila APBN direalokasi dengan benar bisa membantu 10 juta keluarga tambahan untuk program keluarga harapan.

Penggunaan APBN utk IKN diprediksi totalnya adalah Rp89,4 triliun, sisanya menggunakan pembiayaan KPBU dan swasta Rp 253,4 triliun, dan BUMN serta BUMD Rp 123,2 triliun. Rencananya Pembangunan IKN membutuhkan dana Rp466 triliun.

**Baca Juga: Kejagung Limpahkan Tahap II Tersangka Korupsi BAKTI Kominfo

IKN Sudah 2 tahun berjalan, namun rencana pembiayaan KPBU dan swasta masih NOL besar, begitu juga pembiayaan BUMN serta BUMD masih belum ada. Begitulah yang diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono pada Rabu 3/05/2023.

Investasi baik dari KPBU, swasta maupun BUMN dan BUMD belum terealisasi per Mei 2023, padahal Presiden dalam acara groundbreaking IKN pada Agustus tahun lalu mengatakan investor IKN antri.

Bila realiasasi investor belum masuk sampai akhir 2023, sebaiknya APBN 2024 tidak perlu lagi diberikan kepada IKN.

Alasannya adalah daripada membuang sumberdaya kekayaan negara untuk IKN yang peminat investornya belum serius, sebaiknya APBN digunakan untuk memperkuat anggaran pembangunan SDM dan pendidikan serta mitigasi penurunan daya beli masyakarat dampak resesi global 2023.(Red)

Print Friendly, PDF & Email