oleh

Kapolri: Jangan Antikritik, Lakukan Introspeksi untuk Jadi Lebih Baik 

image_pdfimage_print

Kabar6-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh jajarannya untuk tidak bersikap antikritik atas masukan dari masyarakat terhadap institusi yang dipimpinnya. Hal itu harus dijadikan bahan evaluasi untuk jauh lebih baik lagi.

Sigit memastikan, polri lembaga yang terbuka. Sehingga tidak anti-kritik, apalagi masukan yang sifatnya membangun untuk menjadikan lebih baik lagi kedepannya.

“Jangan antikritik. Apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/10/2021) kemarin.**Baca Juga: Komnas HAM Apresiasi Keterbukaan Polri Tangani Kasus di Tanah Air

Sigit juga menginstruksikan secara tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas kepada oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.

Ia menekankan kepada seluruh kapolda dan kapolres untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

“Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih,” tegas Sigit.

Menurut mantan kapolda Banten ini, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi polri. Prilaku indisipliner menciderai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.

Sigit berharap dengan adanya tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Prilaku oknum berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.

“Saya tidak mau kedepan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang cape yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” ujarnya

Oleh karena itu, kedepannya seluruh jajaran polri harus mampu membaca situasi kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas dilapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran,” pesannya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email