oleh

Kapolda dan Gubernur Banten Curiga Pembalakan Liar di Gunung Aseupan

image_pdfimage_print
Gunung Aseupan di Kabupaten Pandeglang.(bbs)

Kabar6-Dua pimpinan daerah di Banten menduga bila banjir bandang yang terjadi di wilayah itu beberapa hari lalu, disebabkan adanya kerusakan hutan.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri menduga, bila longsor dan banjir bandang yang melanda Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang itu, karena pembalakan liar disekitar Gunung Aseupan.

“Yang terpenting bagaimana mengelola lingkungan disana. Berarti di atas sana ada penebangan gelap,” kata Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Kapolda Banten, Jum’at (29/07/2016).

Kapolda menyebut, bahwa musibah banjir bandang dan tanah longsor yang baru pertama kali terjadi di Banten itu, merupakan peringatan bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kerapatan hutan.

“Ini musibah pertama kali terjadi bagi masyarakat disana,” tegasnya. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

Hal senada pun disampaikan Gubernur Banten, Rano Karno, menurutnya kerusakan alam di pegunungan, diduga kuat menyebabkan bencana di Banten. **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

“Mungkin penyebabnya pembalakkan liar yang hanya menguntungkan segelintor orang. Harus ada tindakan tegas, tidak ada kata maaf,” kata Rano Karno, di Kota Serang. **Baca juga: ZK Jemput Paket Sabu 800 Gram di Bandara Soetta.

Bahkan pihaknya memperkirakan disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) pun telah ‘gundul’ tak ada lagi pepohonan yang mampu menahan dan menyerap air ketika debitnya melimpah.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email