oleh

Kapal Penumpang Dibajak di Perairan Merak

image_pdfimage_print
Simulasi penanggulangan bahaya tumpahan minyak.(sus)

Kabar6-Sebuah kapal angkutan penumpang dibajak di Perairan Merak, Kamis (25/5/2016). Upaya penyelamatan oleh Polair Polda Banten dan TNI AL, diwarnai aksi baku tembak dengan pembajak.

Untuk mencegah pelaku pembajakan melarikan diri, aparat akhirnya berusaha menabrakan kapal yang dibajak ke kapal lainnya. Aksi tersebut, menyebabkan adanya tumpahan minyak di lokasi.

Beruntung, tim gabungan dari Polair Polda Banten, TNI AL, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan SAR dapat segera menangkap para pembajak dan melakukan upaya penanggulangan pencemaran laut akibat tumpahan minyak tersebut.

Ya, sedianya kejadian itu bukanlah tindak kejahatan sebenarnya. Melainkan rangkaian dalam simulasi penanggulangan bahaya tumpahan minyak atau marine pollution exercise (Marpolex) 2016 yang digelar Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Hubla) Kementrian Perhubungan RI di Perairan Selat Sunda, Kamis (26/5/16) siang.

Kegiatan tersebut, dihadiri Dirjen Hubla Tony Budiono. “Tadi bagus simulasinya. Saya rasa sudah cukup cepat penanggulangnnya. Dan, kesiapan seperti  ini memang sangat diperlukan,” katanya. **Baca juga: Warga Cibadak Keluhkan Proyek Irigasi “Mandek”.

Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai, Gajah Rooseno mengungkapkan, Perairan Selat Sunda dipilih sebagai lokasi latihan karena padatnya lalu lintas kapal serta banyaknya lokasi tangker penimbunan minyak yang mempertinggi kerawanan pencemaran tumpahan minyak di perairan tersebut. **Baca juga: Lagi, Penumpang Kapal Jatuh ke Laut.

“Kita berbicara negara kepulauan, dimana sarana transportasi laut sangat penting. Potensi pencemaran sangat memungkinkan. Negara kita negara maritim, masyarakat kita adalah nelayan, sehingga kita berbicara clean action bagaimana minyak jangan sampai ke darat karena sangat susah ditanggulangi,” ucapnya.(sus)

Print Friendly, PDF & Email