oleh

Kampung Konservasi Rimbun, Destinasi Wisata Alam di Kota Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Kampung Rimbun yang terletak di Ciater, Serpong, menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kota Tangerang Selatan.

Bagaimana tidak? Tempat kuliner dan wisata ini dikelilingi pohon yang begitu rimbun, dan terletak dibawah pemukiman, sehingga para pengunjung seperti berinteraksi langsung dengan alam.

Pengelola Kampung Konservasi Rimbun, Gusri Efendi menerangkan, selain menjadi tempat kuliner dan wisata, masyarakat dapat mempelajari ‘alam’ di ‘Perpustakaan Tuhan’.

“Ini (Kampung Konservasi Rimbun) adalah ‘Perpustakaan Tuhan’. Selain menjadi tempat kuliner, tempat bertemunya manusia dengan manusia, disini juga tempat mempelajari alam. Belajar langsung di ‘Perpustakaan Tuhan’,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Minggu (2/5/2021).

Kurangnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangsel, Gusri mengatakan, menjadi dasar dirinya membuka Kampung Konservasi Rimbun.

RTH yang diyakini menjadi lokasi berinteraksinya masyarakat, membuat Gusri melengkapi Kampung Konservasi Rimbun dengan berbagai fasilitas pembelajaran.

Maka dari itu, Gusri menjelaskan, Rimbun memakai nama Kampung Konservasi. Menurut Gusri, konservasi itu berasal dari kata konservatif yang berarti segala sesuatu dikembalikan seperti apa adanya.

Gusri menerangkan, pihaknya juga menanam hampir 200 jenis tanaman, hal itu dibuat untuk mengedukasi anak-anak.

“Disini, kita membuat pelatihan, bagaimana pemanfaatan sampah tanaman, menjaga air, dan sebagainya. Ketika anak anak diedukasi langsung di alam, dia bisa cerita apa aja, liat nangka nanti lo bisa cerita nangka itu seperti apa. Disini belajar merdeka,” terangnya.

**Baca juga: Hindari Larangan Mudik Lebaran, Pool Rosalia Indah di Ciputat Ramai

Sementara itu, Content Creator Kampung Konservasi Rimbun, Faisal Alfansury mengatakan, lokasi tersebut kerap menjadi fasilitator bagi komunitas komunitas, dalam mengembangkan kreatifitas.

“Sebagai ruang terbuka hijau, Rimbun yang identik dengan pepohonan, apapun yang kita kerjakan itu harus ada sisi membangun salah satunya adalah sebagai supporting system teman-teman komunitas. Bagaimana meningkatkan kreatifitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) anak anak muda dan komunitas,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email