oleh

Jurnalis Dianiaya, Ini Reaksi IJTI Banten

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kekerasan yang dialami Juurnalis MNC TV Andri Safrin dan Aray Agus Wartawan Tribun Medan oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) 15 Juli 2016 lalu, ditanggapi oleh Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Banten.

Ketua IJTI Banten, Aimarani mengatakan tindakan arogan yang dilakukan oknum TNI AU tersebut harus dilawan. Pelaku menurutnya harus dihukum seberat-beratnya.

“Kami menuntut penegakan hukum dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” ungkap Aimarani menjelaskan dalam siaran persnya, Rabu (31/8/2016).

Selain itu, IJTI Banten menolak berpartisipasi dalam lomba foto dan video yang diselenggarakan Puspen TNI dalam rangka HUT RI ke-71.

“Kami mendesak Mabes TNI untuk segera menangkap pelaku dan atasannya,” paparnya.

IJTI Banten juga mendorong IJTI Pusat, Dewan Pers dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomnasHAM) untuk mengawal terus kasus kekerasan terhadap jurnalis ini hingga selesai. **Baca juga: Airin dan Benyamin “Semprot” Anak Buah yang Terlambat.

“Kami ingin peran TNI sebagai alat pertahanan negara dikembalikan. Bukan sebagai musuh rakyat,” ujarnya. **Baca juga: Debt Collector Meresahkan, Begini Kata Kapolres Tangsel.

Jurnalis MNC TV Andri Safrin, dan Aray Agus wartawan Tribun Medan, Sumatera Utara menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU.  Mereka diinjak-injak dan dirampas peralatannya oleh anggota TNI AU di Medan.(rani)

Print Friendly, PDF & Email