oleh

Jawara Banten Saling Bacok di Kemenparekraf

image_pdfimage_print

Aksi Saling Bacok Alias Debus Yang Dilakukan Para Jawara Banten(bbs)Kabar6-Kantor Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, dihebohkan dengan aksi membacok tubuh yang dilakukan sekelompok pendekar asal Banten.

Aksi menggorok tubuh dengan golok alias debus ini, dilakukan sekelompok pendekar didepan Arif Yahya Menteri Pariwisata, Rano Karno Plt Gubernur Banten, Iti Octavia Jayabaya Bupati Lebak serta ratusan tamu undangan lainnya, saat launching kalender event Banten 2015, Kamis (11/12/2014).

“Event strategis dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Banten sepanjang 2015,” kata Rano Karno di Kemenparekraf.

Tak hanya debus yang ditampilkan, kebudayaan Banten lainnya seperti upacara adat seba baduy, seren tahun, panjang mulud, hingga barongsai pun ditampilkan guna mempromosikan keunggulan wisata budaya yang ada di Banten kepada dunia.

“Banten memiliki ceruk pelang besar untuk mengambil keuntungan dari potensi tersebut,” terangnya.

Banten sendiri memiliki 823 cagar budaya, 3 warisan budaya tak benda (ubruk,bandrong,debus), 991 sanggar seni tradisional dan 600 lebih sanggar modern.

“Harus mejadi tanggung jawab bersama mengembangkan seni budaya banten,” tegas Rano.

Keuntungan industri wisata pun disampaikan oleh Arif Yahya. Dimana industri wisata sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan industri lainnya. Tetapi belum mendapatkan porsi yang baik dibanding indsutri lainnya.

“Pariwisata lebih menguntungkan di banding manufacturing karena tidak memikirkan limbah,” katanya ditempat yang sama.

Pria kelahiran Menes, Kabupaten Lebak, Banten, yang besar di Banyuwangi ini mengatakan bahwa untuk menunjang destinasi wisata dan menarik jumlah wisatawan agar mendatangi Banten, harus di utamakan pembangunan aksesibilitas. Hal tersebut untuk memudahkan wisatawan mencapai lokasi wisata yang dituju.

Arif Yahya pun mengatakan bahwa, 60 persen wisatawan mendatangiIndonesia karena ingin melihat budaya, 35 persen melihat alam, dan 5 persen mendatangi wisata buatan. **Baca Juga: Rano Dukung Penanganan Banjir di Wilayah Perbatasan.

“Pariwisata itu utamanya akses, kalau tidak ada akses, itu bukan destinasi namanya. Kita punya potensi wisata, tapi belum menjadidestinasi wisata,” tegasnya.

Kalender event ini dilakukan untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara agar lebih banyak yang berkunjung ke tanah Jawara di tahun 2015.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email