oleh

Jangan Langsung Percaya, Ada 5 Mitos Diet yang Ternyata Hoaks

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak jenis diet yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan. Di sisi lain, masih banyak pula mitos tentang diet yang beredar dan dipercaya banyak orang.

Disebutkan, sekira 68 persen mitos diet muncul di media sosial. Tak sekadar mitos, informasi seputar nutrisi makanan atau pola makan seseorang juga banyak dijelaskan di media sosial.

Namun menurut Senior Director Worldwide Nutrition Education & Training bernama Susan Bowerman, melansir Okezone, banyak orang yang masih sulit membedakan mitos diet yang beredar di media sosial. Berikut lima mitos diet yang sebaiknya tidak Anda percaya:

1. Diet ketogenik lebih sehat untuk menurunkan berat badan
Jika seseorang menjalani diet ketogenik atau diet keto, dituntut untuk makan lebih sedikit karbohidrat, sumber protein sedang, namun mengandalkan makanan tinggi lemak.

Nah, mitos diet keto disebut-sebut lebih sehat daripada diet lainnya. Faktanya, meskipun Anda menjalani diet, jangan lupakan untuk tetap mengonsumsi karbohidrat, protein juga lemak yang tetap dibutuhkan dalam porsi wajar atau secukupnya.

2. Cleansing diet minum jus saja
Selama ini orang percaya, minum jus sama sehatnya dengan makan buah atau sayuran yang tak diolah lebih dulu. Bahkan minum jus diandalkan sebagai metode cleansing diet.

Faktanya, sayur atau buah pada dasarnya tidak mengandung protein, sehingga Anda tidak dapat mempertahankan massa otot tubuh.

3. Makan karbo bikin berat badan bertambah
Saat diet, bukan berarti Anda meninggalkan makanan yang mengandung karbohidrat. Hal ini karena karbohidrat juga tidak bisa disalahkan atas penambahan berat badan. Dalam sehari, tubuh tetap membutuhkan 40 persen asupan karbohidrat sehat seperti sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Juga barengi dengan mengonsumsi asupan kalsium, zat besi, serat dan vitamin B untuk tubuh.

4. Intermitten fasting efektif turunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan
Puasa intermiten adalah istilah umum untuk berbagai jadwal waktu makan selama periode waktu tertentu. Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua ornag bisa menurunkan berat badan dengan cara puasa.

Misalnya pada orang dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes harus menghindari intermitten fasting. Karena dengan berpuasa intermiten, dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan menyebabkan kelainan risiko elektrolit.

5. Diet harus makan rendah lemak
Keberadaan lemak sangat penting bagi tubuh kita untuk tetap sehat, karena membantu membangun membran sel dan hormon, serta membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak.

Nah, banyak diet rendah lemak yang hanya menggantikan kalori lemak dengan karbohidrat dan gula. Bahkan berdasarkan penelitian, dalam jangka panjang diet rendah lemak ini tidak membuat diet Anda berkualitas. ** Baca juga: Kenali 5 Tanda Hormon Anda Sedang Tidak Seimbang

Jadi jangan percaya sejumlah mitos tentang diet, sebelum diketahui kebenarannya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email