Irvansyah Luruskan Diksi Tingkatkan Inflasi dalam Debat Pilkada Tangerang : Maksudnya Meningkatkan PAD

Kabar6-Calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 1 Irvansyah Asmat meluruskan pernyataannya soal bakal ‘menaikan inflasi’ di Kabupaten Tangerang, pada debat perdana beberapa waktu lalu. Ia meluruskan diksi pernyataan tersebut seharusnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Mempertahankan sekaligus meningkatkan IFS atau Indeks Kemandirian Fiskal Kabupaten Tangerang, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Itu Maksudnya. Saya yakin masyarakat memahami maksud dari apa yang saya sampaikan,” kata Irvansyah Asmat dalam surat resmi kepada kabar6 yang bernomor : 006/SP/Paslon No.1-Pilkada Kab.TNG, Selasa (22/10/2024).

**Berita Terkait:Debat Perdana, Irvansyah Asmat Bakal Naikan Inflasi di Kabupaten Tangerang

Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan penyampaiannya soal diksi ‘meningkatkan inflasi’ yang terlontar saat sesi tanya-jawab, dalam Acara Debat Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 yang diselenggrakan oleh KPU setempat, Sabtu (19/10), di Hotel Aston Kota Serang.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Tangerang ini, kemandirian fiskal pemerintah daerah dapat terwujud melalui peningkatan PAD yang salah satunya bersumber dari pungutan pajak di sejumlah sektor. Antara lain, pajak makanan dan minuman, hiburan, hotel serta sektor pajak lainnya yang perolehannya merupakan hak pemerintah kabupten/kota.

Untuk itu Cawabup yang berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang-Mad Romli ini menegaskan, bahwa pemberdayaan masyakarat seperti penguatan pada sektor usaha kecil mikro dan menengah atau UMKM khususnya kemudahan akses terhadap modal melalui pinjaman yang tanpa agunan musti digencarkan.

Kesempatan usaha terbuka untuk sektor usaha kecil dan menengah akan menggerakan roda perekonomian yang effectnya meningkatkan daya beli masyarakat yang ujung ujungnya tumbuhnya perekonomian.

Sebab, serapan pajak diyakini dapat optimal ketika kondisi perekonomian tumbuh. Sebaliknya, pungutan pajak tidak optimal ketika daya beli masyarakat rendah karena tidak mempunyai kemampuan finansial untuk dibelanjakan (bahkan kondisi perekonomianbisa tertahan).

“Tadi ada masalah teknis dalam penyampaian. Tapi saya perlu tegaskan, bahwa yang saya maksud cara mempertahankan dan meningkatkan IFS adalah dengan meningkatkan PAD, optimalisasi PAD, efektivitas dan efisiensi Pengelolaan PAD,” pungkasnya. (Oke)