oleh

Irna-Tanto Disebut Gagal Pimpin Pandeglang

image_pdfimage_print

Kabar6-Bupati dan Wakil Bupati Irna Narulita-Tanto Warsono Arban dianggap gagal memimpin 4 tahun Kabupaten Pandeglang. Irna-anto juga dituding tidak menepati janji politiknya.

Hal itu disuarakan oleh puluhan aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat menggelar aksi unjuk rasa yang mengkritisi kepempimpinan Irna-Tanto di depan Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Kamis (31/10/2019).

“Kami anggap Bupati Irna Narulita dan wakilnya Tanto Warsono Arban telah gagal dalam mensejahterakan masyarakat. Pemerintah tidak memiliki Sense of Crisis,” kata Korlap aksi Indra Patiwara.

Menurutnya, masih banyak janji politik yang tidak dijalankan, capaian indikator RPJMD tidak berbanding lurus dengan realitas yang ada.

Padahal Irna-Tanto memiliki visi misi yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang tertuang dalam Perda Nomor 7 Tahun 2016 tentang RPJMD.

“Namun ternyata, kini Pandeglang masih mengalami ketertinggalan. Meskipun Bupati menyebut bahwa Pandeglang sudah lepas dari status daerah tertinggal, tapi fakta di lapangan Pandeglang masih tertinggal,” tegasnya.

“Masyarakat masih dihadapkan dengan infrastruktur jalan yang rusak. Pelayanan kesehatan yang buruk, kesenjangan sosial masih terjadi, seolah tidak punya solusi kongkrit dalam membawa perubahan daerah ke arah yang lebih maju,” sambungnya.

Berdasarkan hasil analisis dan advokasi GMNI di Lapangan, bahwa tidak adanya pemerataan pembangunan. Terbukti dengan masih banyaknya akses jalan yang rusak, kemiskinan dan kesenjangan sosial lainnya.

“Apalagi di wilayah Pandeglang selatan. Masih banyak jalan rusak yang membuat masyarakat kewalahan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya,” ujarnya.

Orator lainnya, Tubagus Ahmad Apandi mengaku, ketimpangan sosial nampak jelas, terbukti dengan adanya 9 orang di Pandeglang yang tinggal dalam gubuk reyot.

Seperti yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cibaliung. Maka hal itu sudah menandakan bahwa, Bupati Irna Narulita telah gagal membangun Pandeglang.

Disaat kemiskinan terjadi, pembangunan jalan yang tidak maksimal. Malah Bupati Irna membeli mobil dinas baru, yang harganya cukup fantastis. Harusnya fikirkan dulu kondisi masyarakat, utamakan apa yang menjadi kepentingan dan kebutuhan rakyat.**Baca juga: DPRD Pandeglang Sebut Pembangunan Pasar Agro Hanya Hamburkan Anggaran.

“Kami minta para anggota DPRD Pandeglang yang baru juga harus jadi garda terdepan dalam mengawal kepentingan rakyat. Jangan mandul, awasi setiap kebijakan eksekutif,” tukasnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email