oleh

IPM Lebak Masih Rendah, BPS Beberkan Penyebabnya

image_pdfimage_print

Kabar6-Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Lebak terbilang masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Lebak pada tahun 2022 berada di angka 64,71.

Angka IPM Lebak dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Banten memang yang paling rendah. Meskipun jadi yang terendah, angka tersebut masih berada di batas sedang.

“Memang (Lebak) paling rendah se-Banten, dibandingkan dengan daerah lain sudah di angka 67, 70 dan hampir 80. Tetapi masih sedang istilahnya, kalau di bawah 60 itu sudah anjlok banget,” kata Statistisi Ahli Muda Ketua Tim Kegiatan Statistik Sosial BPS Lebak, Ai Budiman, Kamis (9/11/2023).

Budiman menjelaskan, IPM dibentuk dari tiga variabel yakni variabel kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, variabel ekonomi diukur dengan pemenuhun kebutuhan dasar hidup layak, dan variabel pendidikan terdiri dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

“Tiga variabel itu yang dihitung, karena menjadi muara program pembangunan. Dibandingkan dengan Pandeglang, daya beli masyarakat dan kesehatan Lebak di atas, tetapi kita jatuhnya di pendidikan, di indeks pendidikannya,” jelas Budiman.

**Baca Juga: English Festival 2023 Tingkat SMP se-Kota Serang Sukses Digelar

Setiap tahun IPM Kabupaten Lebak memang mengalami kenaikan, hanya saja didongkrak dari sektor ekonomi dan kesehatan. Sedangkan untuk pendidikan masih lambat.

“Rata-rata lama sekolah penduduk Lebak baru 6,59 tahun belum 7 tahun. Artinya kalau dirata-ratakan, pendidikan penduduk Lebak itu baru kelas 1 SMP,” sebut Budiman.

Saat ditanya mengapa bisa begitu, begini penjelasan Budiman.

“Pertanyaannya kenapa bisa begitu? Padahal Lebak banyak S1 dan S2, lalu tiap tahun juga banyak lulusan SMA dan SMK. Karena mereka yang pendidikannya di atas SMA memilih mencari kerja ke luar, sehingga mereka terhitungnya di luar,” paparnya.

“Karena tidak ada lapangan pekerjaan di kita. Akhirnya yang tinggal di Lebak, ya mereka yang lulus SMP ke bawah,” tambah Budiman.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email