oleh

Ini Sejumlah Penyakit Langka yang Mungkin Jarang Didengar

image_pdfimage_print

Kabar6-Beberapa penyakit bisa disebabkan oleh virus, bakteri, bahkan kelainan gen. Karena itulah seringkali Anda mendengar adanya penyakit langka yang tidak pernah ada sebelumnya. Apa sajakah penyakit langka yang dimaksud? Melansir Okezone, berikut uraiannya:

1. Sindrom Alice in Wonderland
Penyakit ini diberi nama seperti tokoh utama dari buka klasik karya Lewis Caroll, yaitu Alice. Dalam cerita fantasi tersebut, Alice memiliki kemampuan untuk menyusutkan diri. Nah, Alice in Wonderland syndrome (AIWS) adalah gangguan otak yang merusak persepsi seseorang tentang ukuran.

Penyakit langka ini juga dikenal sebagai sindrom Todd atau halusinasi liliput (kecil). Kondisi ini membuat Anda mengalami perubahan citra tubuh atau lingkungan sekitar, di mana bagian tubuh atau objek eksternal yang terlihat menjadi lebih besar atau lebih kecil dari yang sebenarnya.

Lengan dan kaki Anda mulai terasa lebih panjang. Objek-objek sekeliling Anda tampak lebih jauh atau tampak lebih kecil dari mereka. Semuanya terasa berlebihan dan gerakan terasa lebih cepat dan tiba-tiba.

Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan AIWS, disebutkan bahwa epilepsi, tumor otak, penggunaan obat psikoaktif, dan virus Epstein-barr dikaitkan menjadi faktor penyebab penyakit ini.

Umumnya gangguan tersebut terjadi pada anak-anak dan kemudian hilang saat mencapai usia remaja. Namun, juga bisa bertahan hingga dewasa.

2. Alergi air
Urtikaria aquagenik atau alergi air, penyakit langka yang satu ini mungkin akan terdengar mengejutkan, karena mengingat sekira 60 persen tubuh manusia terdiri dari air. Orang dengan urtikaria aquagenik tidak dapat bersentuhan dengan benda basah. Ia akan cepat gatal-gatal setelah kulitnya bersentuhan dengan air, terutama di bagian leher, lengan, dan tubuh bagian atas.

Orang dengan penyakit langka ini tidak bisa mandi, berenang, atau terkena air hujan. Bahkan bagi beberapa orang, menangis juga bisa menyebabkan gatal. Dalam kasus yang jarang terjadi, air minum juga dapat memicu reaksi alergi.

Jumlah orang yang memiliki alergi air belum jelas, meskipun penelitian menunjukkan kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan biasanya terjadi selama pubertas atau setelahnya.

Penyebab pasti dari alergi ini pun belum jelas, tapi para ahli menyebutkan beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti zat yang terkandung dalam air dan bisa menyebabkan alergi.

3. Lidah geografis
Lidah geografis memiliki gejala yang mirip dengan psoriasis di mulut, yaitu munculnya luka di permukaan atau sisi lidah. Lidah geografis adalah kondisi peradangan lidah yang menyebabkan lesi berbentuk seperti pulau-pulau pada peta.

Biasanya luka terlihat tidak beraturan, berwarna merah atau putih, dan memiliki batas kuning di tepiannya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa seperti terbakar atau iritasi. Penyebab dari lidah geografis belum diketahui.

Namun, peneliti berpendapat bahwa kondisi ini dipicu dari hal-hal yang menimbulkan stres, termasuk alergi, gangguan hormonal, kekurangan nutrisi, gangguan psikologis, dan bahkan makanan pedas.

4. Sindrom bau ikan
Sindrom bau ikan atau bau amis ini biasanya disebabkan karena tubuh kekurangan enzim yang mencegah pemecahan trimethylamine (TMA). Trimethylamine adalah bahan kimia dari pencernaan protein yang menimbulkan bau yang kurang sedap, seperti bau ikan busuk.

Bau ini akan tercium dalam urine, keringat, dan napas Anda. Tidak ada obat untuk sindrom ini, tapi Anda bisa mengurangi gejalanya dengan melakukan diet bebas TMA. Diet ini dilakukan dengan menghindari makan kacang-kacangan, telur, dan jenis ikan dan daging tertentu.

5. Sindrom Kleine-Levin
Sindrom Kleine-Levin atau dikenal juga sebagai sindrom Sleeping Beauty, adalah gangguan neurologis yang langka dan kompleks. Sindrom ini ditandai dengan tidur yang terlalu banyak dan berulangkali. Sindrom ini lebih sering terjadi pada remaja.

6. Penyakit Morgellons
Penyakit Morgellons adalah kondisi yang membuat seseorang merasa seperti ada sesuatu yang berjalan, menggigit, merayap atau menyengat di kulitnya. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit dan tentu mengganggu aktivitas.

Meski demikian, penyakit ini memang jarang terjadi dan masih kurang dipahami apa penyebabnya. Orang yang mengalami penyakit ini akan sering merasa bingung, cemas, hingga stres. Beberapa dokter mengenali kondisi ini sebagai infestasi delusional. ** Baca juga: Edan, Ada Bir Hitam yang Terbuat dari Miss V Model Pakaian Dalam

Dokter biasanya memberi perawatan dengan terapi perilaku kognitif, antidepresan, obat antipsikotik, dan konseling. Sementara, dokter lainnya mengira gejala ini berhubungan dengan infeksi pada sel-sel kulit. Karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit ini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email