oleh

Ini Politik dan Agama Menurut Pahlawan Banten

image_pdfimage_print
Orasi kebangsaan di Ponpes Al-Khairiyah. (tmn)

Kabar6-Negara dan Agama jangan pernah dipisahkan. Itulah ungkapan yang dikeluarkan oleh Romahurmuzy, Ketua Umum PPP, saat menyampaikan orasi kebangsaannya di hadapan ratusan pelajar pondok pesantren Al-Khairiyah, di Kota Cilegon, Banten, pada Minggu malam, (20/8/2017).

“Seolah-olah politik itu kotor, lalu agama itu bersih, lalu tidak boleh mengkait-kaitkan agama dengn politik, itu salah. Karena telah dicontohkan oleh Rasul. Empat sahabat rasul semua dipanggil pemimpin umat mukmin,” kata Romy, Ketua Umum PPP, Minggu (20/08/2017).

Dirinya mencontohkan perjuangan Brigjen Syam’un, pendiri ponpes Al-Khairiyah yang pernah menjadi komandan Peta di Banten sekaligus Bupati Serang, yang bisa menyatukan agama dengan pemerintahan dan perjuangan melawan penjajah kala itu.**Baca Juga: Pemkab Tangerang Raih Penghargaan ANRI Award 2017

Terlebih, salah seorang tokoh Al-Khairiyah yang bernama Kh.Abdul Fattah, merupakan anggota dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sehingga menegaskan bahwa agama dan negara tidak bisa dipisahkan.

“Artinya kekuasaan di dalam negara dengan agama berdampingan. Rasul selain pemimpin agama juga pemimpin.politik. Agama dan kekuasaan itu simbiosis mutualistik. Tokoh Al-Khairiyah, Abdul Fatah, salah seorang anggota BPUPKI,” jelasnya.

Selain itu, pemuda Indonesia pun diharapkan tidak apatis dalam menggunakan hak politiknya di tahun 2019 mendatang.

“Untuk pemilu 2019, adik-adik jangan apatis dengan politik. Pilihlah pemimpin yang mampu berjuang untuk islam, seperti Brigjen Syam’un,” terangnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email