oleh

Ini Kisah Beberapa Orang yang Punya Darah Sangat Berharga di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam beberapa kasus, sebagian kecil orang di dunia ini mengalami mutasi genetik yang membuat mereka memiliki sel darah berbeda dan sangat spesial dibanding orang pada umumnya.

Perbedaan ini ternyata bisa menjadi hal yang sangat berharga bagi dunia penelitian, khususnya dalam hal pencarian pengobatan atau vaksin pencegah penyakit. Terdapat beberapa kisah tentang orang-orang yang memiliki darah sangat berharga di seluruh dunia.

Kisah pertama dialami oleh Ted Slavin. Melansir dokter.id, kisah yang terjadi pada 1950-an mengungkapkan tentang kondisi Ted yang memiliki darah yang sangat berbeda. Ted terlahir dengan penyakit hemophilia yang membuat darahnya tidak bisa membeku. Seumur hidup ia harus mendapatkan donor darah yang telah dicek kondisi keamanannya untuk bisa mendapatkan faktor pembeku darah tersebut.

Malang, Ted malah terkena hepatitis B yang berasal dari donor darah tersebut. Hal yang luar biasa, tubuhnya justru membentuk kekebalan tersendiri dari virus hepatitis B.

Mengingat pada saat itu belum ada obat atau vaksin bagi masalah hepatitis B ini, darah Ted pun langsung diminati oleh para peneliti, termasuk dr. Baruch Blumberg yang berasal dari Fox Chase Cancer Center.

Ted pun akhirnya mau menjual sampel darahnya dengan harga Rp130 ribu untuk setiap milliliter, meskipun untuk instansi tertentu ia mau memberikannya secara gratis. Karena sampel darah Ted inilah kini vaksin hepatitis B ditemukan.

Kisah lain dialami oleh Anna O’Connell (28). Wanita ini didiagnosis terkena kanker tiroid. Namun setelah mendapatkan pemeriksaan sampel darah, diketahui bahwa tubuhnya membentuk antibodi yang jauh lebih kuat dari yang dimiliki oleh Ted. Latar belakang Anna yang merupakan seorang peneliti pun akhirnya membuat wanita ini rela sampel darahnya dijadikan penelitian demi kepentingan kesehatan. ** Baca juga: Usia 16 Tahun, Tinggi Badan Remaja Ini Lebih dari 2,3 Meter

Kasus berbeda terjadi pada John Moore. Darahnya secara diam-diam diambil di pusat kanker UCLA sebagai sampel penelitian pengobatan leukimia. Padahal, darah ini memiliki potensi luar biasa bagi penelitian, dan kini ditaksir memiliki harga sekira Rp400 triliun. Moore sempat melakukan gugatan pada UCLA. Sayang, ia kalah di pengadilan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email