oleh

Ini Kata Rizal Ramli Soal Penundaan Pemilu 2024

image_pdfimage_print

Kabar6-Belakangan ramai dengan isu penundaan pemilu 2024 sekaligus memperpanjang masa jabatan presiden. Rizal Ramli mengingatkan Luhut Binsar Panjaitan untuk berhati-hati dan jangan menguji kesabaran Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, Megawati Soekarnoputri sudah tegas menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, karena tidak sesuai dengan konstitusi Indonesia.

“Pak Luhut masih ngotot aja itu, saya lihat dia ngetes, menguji Mbak Mega aja itu. Mbak Mega bilang enggak boleh ada perpanjangan. Pak Luhut masih ngeyel. Ini kayaknya menantang kesabaran Mbak Mega. Saya bilang ke Pak Luhut, hati-hati,” kata Rizal Ramli, di Ponpes Bani Abdul Hanan, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (13/03/2022).

Rizal Ramli menyebut, di Eropa maupun Jepang, merupakan hal yang biasa jika ada pejabat tinggi pemerintahan yang mengundurkan diri saat melanggar etika atau berbuat kesalahan. Mundur menjadi tanggung jawab dia kepada masyarakat luas, bukan memperpanjang masa jabatannya.

**Baca Juga: Penundanaan Pemilu 2024, Mengkhianati Amanat Rakyat Indonesia

“Di Eropa biasa banget. Pemimpinnya enggak becus, dipercepat pemilunya, biar dapat pemimpin baru yang bisa nyelesein masalah. Ini malah sebaliknya, diperpanjang,” jelasnya.

Rizal sudah berbincang dengan masyarakat mengenai berbagai persoalan bangsa, menyatakan, tidak ada dalam sejarah Indonesia mengenai penundaan pemilu 2024. Sebaliknya, percepatan pemilu pernah terjadi usai orde baru lengser.

Indonesia memiliki catatan Pemilu tahun 1997, kemudian Soeharto lengser pada 1998. Selanjutnya BJ. Habibie diangkat sebagai presiden. Namun di tahun 1999, dilaksanakan pemilu, yang seharusnya berlangsung lagi di tahun 2002.

Dengan jiwa kenegarwanan dan mengutamakan kepentingan bangsa, BJ. Habibie mempercepat pemilu.

“Jadi ada contoh, ketika ada pemimpin tidak ada legitimasi rakyat, pemimpin itu mempercepat proses pemilu,” terangnya.(Dhi)

 

Print Friendly, PDF & Email