oleh

Ini Jawaban Pemprov Banten Soal Jalan Rusak di Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Keluhan warga Kabupaten Tangerang ihwal kerusakan ruas jalan milik Provinsi Banten, nampaknya dianggap angin lalu oleh pemerintah daerah setempat.

Pasalnya, ruas jalan seperti di Jalan Raya Legok-Karawaci, Tigaraksa-Cisoka dan Cisoka-Solear, kini dibiarkan rusak selama bertahun-tahun tanpa ada perbaikan.

Akibatnya, warga yang bosan melihat kerusakan jalan di daerah berjuluk kota seribu industri ini, menumpahkan kekesalan mereka dengan menanam pohon pisang dan lainnya di tengah ruas jalan tersebut.

“Jangan tanya ke saya. Saya, tidak tahu masalah itu. Silahkan tanyakan langsung ke Dinas Pekerjaan Umum (PU),” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Muhadi, kepada Kabar6.com, Jum’at (27/9/2013).

Menurutnya, setiap tahun Pemrov Banten sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan sejumlah ruas jalan yang ada di daerah itu.

Bahkan, diirnya menjanjikan ruas jalan rusak yang di keluhkan warga, akan di prioritaskan pembangunannya pada akhir tahun ini.

“Sejumlah ruas jalan itu, akan kami perbaiki tahun ini. Tak hanya itu, perbaikan untuk ruas jalan rusak di Kabupaten Tangerang setiap tahun kami anggarkan,” kata Muhadi dengan nada emosi.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengeluhkan kurangnya respon pemerintah Provinsi Banten dalam mengurusi ruas jalan yang rusak serta sungai dan situ yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Padahal, parahnya kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Provinsi sudah acap kali dikeluhkan oleh warga, khususnya yang berada di Kabupaten Tangerang.

“Sampai saat ini, masih banyak jalan rusak milik Provinsi Banten yang belum juga diperbaiki diwilayah Kabupaten Tangerang,” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Selasa (24/9/2013).

Salah satunya ruas jalan yang kerusakannya cukup parah saat ini adalah Jalan Raya Legok-Karawaci. Bahkan, kondisi kerusakan ruas jalan tersebut sudah pada tahap membahayakan keselamatan jiwa warga sebagai penggunanya.

“Bila memang pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak mau mengurusi, sebaiknya jalan milik provinsi itu diserahkan saja menjadi milik Pemkab Tangerang. Biar kami yang perbaiki,” ujar Zaki lagi.

Bukan cuma jalan rusak, minimnya perhatian Pemrov Banten juga terjadi pada sejumlah programnya, seperti penangulangan-perbaikan sungai dan situ yang ada di Kabupaten Tangerang.

Bukan cuma di Kabupaten Tangerang, kondisi serupa juga terjadi di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel). Padahal, Tangerang penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) se Banten.

“Pemasukan PAD Banten terbanyak berasal dari Tangerang. Tetapi jalan rusak, sungai dan situ yang ada di Tangerang tidak diperhatikan,” kata Zaki lagi.(din/rah/agm)

Print Friendly, PDF & Email