oleh

Ini Alur Standarisasi Sistem Antrean Bus di Terminal 2 Bandara Soetta

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Angkasa Pura II mulai melakukan standarisasi sistem antrean bus dengan pilot project di shelter Bus Terminal 2, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sejak Kamis (20/12/2018).

Sistem tersebut dimaksudkan agar penumpang semakin dimudahkan, serta tertib tidak antre dan dapat memperoleh informasi secara valid terkait dengan rute, waktu dan tarif.

Sebab, pada sistem antrean yang baru ini terdapat vending machine, Public Information Display System (PIDS) serta pintu otomatis (autogate) untuk masuk ke dalam area pemberangkatan. Sehingga kenyamanan dan kepastian waktu boarding lebih terjamin.

Ada pun alurnya, penumpang wajib memesan rute atau bertransaksi dengan menggunakan vending machine.

Setelah penumpang mendapat kode QR, selanjutnya membayar tiket sesuai tarif yang terdapat pada kode QR.

Kemudian untuk masuk ke dalam area pemberangkatan bus, penumpang dapat melakukan scan kode QR sebelum naik bus melalui autogate. Pemasangan autogate dimaksudkan agar lajur pada shelter bus dalam kondisi steril.

PIDS layaknya FIDS dapat menginformasikan dengan jelas, baik rute, nama armada bus, serta kepastian waktu tiba dan berangkat.

“Komitmen kami bertujuan agar pelanggan semakin tertib, mudah dan nyaman dalam memperoleh tiket. Dan, yang terpenting muncul kepastian waktu yang akan membuat penumpang tidak khawatir,” terang Febri Toga Simatupang, Senior Manager Of Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Selain itu, kata Febri, dengan sistem ini manajemen PT Angkasa Pura II dapat langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia bus jika kondisi pergerakan penumpang mengalami lonjakan.

“Sehingga tingkat demand akan kebutuhan bus dapat diketahui sesuai dengan kondisi saat itu,” tuturnya.

Untuk diketahui pengembangan sistem antrean ini juga dimaksudkan agar bus yang berada di bandara dapat terlebih dahulu berada di pengendapan.

**Baca juga: Pelari Asal Kenya Ramaikan Lari 10 K Kabupaten Tangerang.

Dengan sistem ini shelter bus dapat membaca koordinat bus saat di pengendapan dan memberikan informasi yang valid pada PIDS.

“Meski begitu sistem ini akan terus dikembangkan. Karena nantinya akan diterapkan di Terminal 1 dan Terminal 3,” terang Febri.

Seperti diketahui, moda angkutan transportasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat tujuh perusahaan penyedia bus.

Antara lain, Damri 230 armada, Sinar Jaya 45 armada, Prima Jasa 40 armada, Hiba Utama 28 armada, Agra Mas 27 armada, PPD 27 armada dan Big Bird 15 armada. (res)

Print Friendly, PDF & Email