Kabar6-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo, kiranya punya alasan tersendiri hingga mengambil upaya langkah hukum atas polemik molornya pembangunan MRT. Politikus asal Partai Demokrat yang gagal untuk pencalonan ke Gedung Senayan itu melaporkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok ke Bareskrim Mabes Polri.
“Biar tidak asal statement (bicara) di depan umum,” kata pria asal Yogyakarta itu ditemui wartawan di Museum Lengkong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (8/7/2014).
Ia memastikan, persoalan ini tidak murni karena urusan pribadi tapi melibatkan antarlembaga. Maka sudah selayaknya, terang Roy, penyelesaian masalahnya harus lewat jalur hukum.
“Saya tidak menarik ini ke masalah pribadi dan jangan dikait-kaitkan ke masalah pribadi. Ini lebih kepada agar semua pihak tidak sembarangan memberikan statement yang tidak sesuai dengan kebenaran,” ujar Roy.
Masih menurut politisi Partai Demokrat ini, selain melaporkan pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Ahok, Kemenpora juga melaporkan Kepala Dinas Olahraga Daerah DKI Jakarta berinisial R. Keduanya menurut Roy Suryo, kerap memberikan statemen yang tidak benar atau kebohongan publik.
“Ke sana (Mabes Polri) saya hanya mendampingi untuk melaporkan. Bukan saya pelapornya. Tapi, Bidang Advokasi dan Hukum Kemenpora. Saya juga tidak tanda tangan dalam laporan itu,” ujarnya.
Menurut Roy Suryo yang juga dikenal karena menyandang gelar ahli telematika ini, laporan ke Bareskrim dilakukan agar masyarakat tidak lagi seolah menyalahkan Kemenpora karena belum terealisasinya pembangunan MRT di Lebak Bulus.
Misalnya mereka mengklaim sudah menyerahkan laporan dan sertifikat tanah. Bahkan melakukan pemunduran tanggal pengumpulan sertifikat. **Baca juga: KPU Siapkan 8 TPS di Bandara Soetta.
“Kerap dua orang yang kami laporkan mengeluarkan statemen yang tidak sesuai kebenaran. Ini harus diketahui publik agar tidak lagi Kemenpora di cap negatif terkait MRT yang tidak kunjung dimulai pembangunannya,” papar Roy Suryo semangat.(yud)
