oleh

Ini 2 Penyebab Sulitnya Penanganan PMKS di Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Purnama Wijaya, mengungkapkan ada dua permasalahan krusial yang menyulitkan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) diwilayahnya.

Kedua masalah tersebut menurutnya menjadi benang kusut yang sulit diurai. “Adanya oknum tokoh masyarakat yang masih melindungi keberadaan tempat prostitusi terselubung dan belum adanya panti sosial dan rehabilitasi sama,” ungkap Purnama, usai menggelar razia wanita penghibur, Kamis (10/1/2012) dinihari.

Purnama menjelaskan, seperti hasil penyisiran razia petugas gabungan ke sejumlah tempat hiburan malam yang seringkali bocor. Petugas hanya mampu menjaring 38 perempuan malam karena banyak tempat hiburan yang “mendadak” sudah tutup saat didatangi petugas.

Sementara ketika petugas gabungan menggelandang para wanita malam untuk didata dan diberikan pembinaan. Menurut Purnama, tak sedikit oknum tokoh masyarakat yang mengintervensi dan mendesak agar “pegawai binaannya” segera dilepaskan.

“Lihat saja diluar sana udah pada ngumpul. Kita hargai ketokohannya, tapi sangat disayangkan melindungi tempat-tempat hiburan malam,” jelas mantan Camat Ciputat Timur ini.

Ditambah lagi hingga kini Pemkot Tangsel belum memiliki panti sosial dan rehabilitasi bagi Pekat yang beroperasi terjaring razia.

Meski telah terjalin kerjasama dengan Panti Mulya Jaya di Pasar Rebo, Jakarta Timur dan itu pun masih sangat terbatas jumlah Pekat yang bisa ditampung.

“Hanya 52 orang per enam bulan kuota yang bisa ditampung di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email