oleh

Inggris Larang Iklan Kencan dengan ‘Wanita Ukraina Kesepian’ yang Bermunculan di Internet

image_pdfimage_print

Kabar6-Regulator periklanan Inggris mengambil langkah tegas dengan melarang iklan kencan online dengan ‘wanita Ukraina yang kesepian’. Otoritas Inggris mengatakan, iklan tersebut dianggap menyinggung.

Otoritas Standar Periklanan (ASA), melansir Skynews, membahas tiga iklan untuk layanan kencan online SofiaDate yang terlihat pada Mei lalu. Iklan pertama, muncul di situs web Dorset Echo, menampilkan gambar seorang wanita di balkon dengan teks, ‘Wanita Ukrania. Temui Ribuan Wanita Ukraina yang Kesepian. Lupakan Kesepian. Biarkan Dirimu Bahagia’.

Iklan kedua, terlihat di situs surat kabar Skotlandia, The National, memiliki gambar yang sama dengan teks yang berbeda, ‘Wanita Ukrania. Menghubungkan Para Lajang di Seluruh Dunia dengan Pasangan Ideal Mereka’.

Kemudian iklan ketiga, juga di situs The National, menunjukkan seorang wanita di depan matahari terbenam dengan teks, ‘Wanita Ukrania…Sofiadate.com’. ** Baca juga: Dianggap Berpenampilan Tidak Sopan, Wanita AS Ini Ditilang Polisi

“Para pelapor, yang merasa iklan tersebut tidak pantas di tengah konflik Ukraina saa ini, mempertanyakan apakah iklan tersebut menyinggung,” ungkap ASA. Ditambahkan ASA, Astrasoft Projects Ltd yang diperdagangkan sebagai SofiaDate telah menghapus iklan tersebut.

Pengawas memutuskan fokus pada wanita Ukraina yang berpakaian ‘dengan cara yang disebutkan di atas’, serta referensi tentang kesepian mereka, menyoroti kerentanan mereka dan menghubungkannya ‘dengan daya tarik seksual mereka’. “Untuk alasan itu, kami menyimpulkan bahwa iklan tersebut cenderung menyebabkan pelanggaran serius,” papar ASA.

Selanjutnya ASA memutuskan, iklan tersebut tidak boleh muncul lagi dalam bentuk yang dikeluhkan, dan mengeluarkan peringatan kepada SofiaDate. Regulator mengatakan pihaknya mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, ASA mengklaim, ‘Ada kepekaan yang meningkat tentang referensi ke negara, dan kerentanan wanita Ukraina telah menjadi area perhatian publik’.

Pengawas juga memperhitungkan kontroversi seputar skema ‘Rumah untuk Ukraina’ pemerintah Inggris. Program, yang mendorong anggota masyarakat untuk berbagi rumah mereka dengan pengungsi Ukraina, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan wanita Ukraina lajang.

ASA mengungkapkan, The National dan Newsquest Media Group, yang diperdagangkan sebagai Dorset Echo, sebenarnya membela iklan tersebut, dengan mengatakan bahwa iklan tersebut ‘tampak konvensional’, tidak merujuk pada konflik di Ukraina, tidak partisan, dan ‘tidak menyinggung wanita Ukraina atau orang-orang Ukraina pada umumnya’.

Namun, media holding menanggapi keluhan dan menghapus iklan itu. Mereka mengakui, iklan itu mungkin tidak konsisten dengan kebijakan penolakan iklan untuk prostitusi dan perdagangan manusia.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email