oleh

Imut, Ada Katak Seukuran Kuku Manusia di India

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Katak yang ukuran bahkan lebih kecil dari kuku manusia.(bbc.com)

Kabar6-Jika biasanya katak yang sering kita temui memiliki ukuran rata-rata setengah telapak tangan orang dewasa, namun empat ekor katak yang ditemukan di hutan-hutan India ini memiliki ukuran sangat kecil, bahkan bisa bertengger di atas kuku manusia.

Kawasan pegunungan yang membentang paralel dengan garis pantai barat India itu, dikutip BBC Indonesia, dihuni ratusan tanaman dan hewan yang terancam punah. Para ilmuwan menemukan spesies baru itu setelah beberapa tahun eksplorasi di hutan Kerala dan Tamil Nadu.

“Katak kecil ini bisa bertengger dengan nyaman pada koin atau kuku,” kata Sonali Garg dari Universitas Delhi, salah satu tim penemu spesies baru tersebut.

Ditambahkan Garg, para peneliti terkejut menemukan bahwa hewan ukuran mini ini ternyata melimpah dan cukup umum secara lokal. Kemungkinan mereka terabaikan oleh para peneliti karena ukurannya yang sangat kecil, terdapat pada habitat rahasia dan suaranya seperti serangga.

Kelompok katak malam, Nyctibatrachus, sebelumnya memiliki 28 spesies yang sudah terdaftar. Tiga di antaranya berukuran sangat mini, kurang dari 18 mm. Spesies baru ini diidentifikasi melalui studi DNA, ciri-ciri fisik dan pola suara.

Kelompok katak asli Ghats Barat India ini merupakan keturunan dari suatu keluarga katak purba yang muncul 70-80 juta tahun silam. Sebagian besar katak jenis baru itu hidup dekat dengan wilayah tempat tinggal manusia, di luar habitat yang dilindungi.

“Lebih dari 32 persen, yang merupakan sepertiga spesies katak di Ghats Barat sudah terancam punah,” kata Profesor Biju dari Universitas Delhi, yang memimpin penelitian. Ditemukan juga lebih dari 80 spesies baru amfibi dari India.

Dijelaskan, tujuh spesies baru yang ditemukan, lima di antaranya menghadapi ancaman terkait kegiatan manusia, ancaman antropogenik dan memerlukan prioritas konservasi segera.

“Wilayah yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati ini mengandung banyak spesies amfibi unik, dan daerah itu terancam akibat meningkatnya gangguan manusia,” kata Dr Laurence Jarvis, kepala konservasi dari sebuah lembaga di Inggris, Froglife. ** Baca juga: Apes, Gaud Terluka Setelah Tertimpa Kotoran Manusia dari Pesawat

Disebutkan, penemuan spesies baru akan meningkatkan pemahaman kita tentang prioritas konservasi untuk amfibi di wilayah tersebut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email