Kabar6-Nampaknya para warga yang melintasi Jalan Hos Cokroaminoto Ciledug, Kota Tangerang harus menyiapkan mental dan kesabaran ekstra menghadapi kemacetan akibat proyek penggantian jembatan sasak rembang.
Pasalnya, pengerjaan proyek jembatan di depan POM Bensin H.Mencong melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten itu, baru akan rampung pada akhir tahun ini.
Terlihat dari spanduk pemberitahuan jika pengerjaan jembatan yang bersumber dari APBN senilai Rp 9,545 Miliar itu dimulai pada 1 Juli hingga 7 Desember 2024.
**Baca Juga: Jembatan Pintu Air 10 Kota Tangerang Kembali Dibuka, Rekayasa Satu Arah Diterapkan
Dikerjakan oleh CV Mahatama Karya, dan konsultan pengawas PT Rinjani Jasa Consultant dengan waktu pelaksana 180 hari kalender itu, dikhawatirkan kemacetan akan semakin mengular jika petugas tidak rutin untuk mengatur lalu lintas.
KBO Satlantas Polres Tangerang Kota AKP Supriyatno mengaku, jika sebelumnya telah merapatkan dan membuat skema pengalihan jalur untuk meminimalisir kemacetan karena pengerjaan jembatan itu.
“Jadi sebenernya gini, pengaturan lalin kita melihat selama, lalin itukan ada batasan fisiknyakan. Kalau pantau, ya kita pantau,” ujar Supriyatno dikonfirmasi, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, kata Supriyatno, pihak Polres Metro Tangerang Kota bersama stakeholder yang yang telah berkoordinasi sebelumnya untuk mengantisipasi kemacetan panjang.
“Kalau ada kepadatan, ya turun, kita atur. Tapi dari awal perencanaan, skema arus lalin itu sudah kita rencanakan dari awal,” tandasnya.
Semantara, Kepala Dishub Kota Tangerang Achmad Suhaely menuturkan, jika telah diimbau sebagai bentuk atensi untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas yang berdampak ke masyarakat sekitar.
“Kami informasikan kepada masyarakat mengenai karena adanya proyek infrastruktur yang sedang dilaksanakan oleh Dinas PUPR Provinsi Banten, sehingga kami berharap masyarakat dapat menghindarinya,” imbuh Suhaely.
Dishub Kota Tangerang juga mengimbau kepada masyarakat agar terus memantau perkembangan informasi di sekitar ruas jalan penghubung Kota Tangerang – Jakarta Selatan itu.
“Ditekankan agar masyarakat dapat mematuhi rambu lalu lintas, bahkan memanfaatkan jalur lainnya, khususnya di jam sibuk yang menjadi puncak kepadatan kendaraan,” imbaunya. (Rian)