oleh

Ilmuwan Tiongkok Kembangkan Kecerdasan Artifisial dengan Janin yang Dapat Dipantau dan Dirawat dalam Rahim Buatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Terobosan spektakuler dilakukan para ilmuwan dari Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, dengan mengembangkan sistem kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI), yang dapat memantau dan merawat embrio tumbuh menjadi janin dalam rahim buatan.

Awalnya, melansir SCMP, pengasuh buatan tersebut dirancang untuk merawat sejumlah besar embrio hewan sampai hari ini. Para peneliti yang terlibat dalam pengembangan robot tadi mengklaim, teknologi yang sama dapat digunakan untuk menggantikan kaum hawa untuk mengandung bayi selama sembilan bulan. Hal tersebut memungkinkan janin tumbuh di luar tubuh ibunya dengan cara yang aman namun efisien.

Fasilitas kecerdasan buatan yang diberi nama ‘perangkat kultur embrio jangka panjang’ ini semula berupa wadah tempat embrio tikus tumbuh di dalam kubus yang dibuat berderet. Masing-masing kubus itu diisi dengan cairan bernutrisi.

Pada mulanya, perkembangan setiap embrio harus diamati, didokumentasikan, dan disesuaikan secara manual oleh penggunanya. Namun, kini embrio-embrio itu sudah memiliki pengasuh AI yang memantau embrio dengan sangat detail. ** Baca juga: Sadis! Ayah di Australia Rekam Video Musik yang Didedikasikan untuk Dua Anaknya Sebelum Membunuh Mereka

Sistem AI membantu mesin mengamati perubahan terkecil pada embrio dan menyempurnakan input CO2, nutrisi, dan lingkungan. Sistem tersebut juga mampu memeringkatkan embrio berdasarkan potensi kesehatan dan perkembangannya.

Apabila embrio mati atau mengalami cacat, mesin akan memperingatkan teknisi untuk mengeluarkannya dari sistem. Kendati temuan itu kelihatannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, sistem tersebut tetap memiliki banyak tantangan untuk dapat diterima masyarakat.

Terlebih, hukum internasional saat ini tidak mengizinkan studi eksperimental terhadap embrio manusia lebih dari dua minggu perkembangannya. Tak hanya itu, sistem AI ini pun harus berhadapan dengan masalah etika dan sosial, serta implikasi psikologis pada anak.

Namun para ahli yang terlibat dalam pengembangan kecerdasan buatan itu mengklaim bahwa penelitian pada tahap selanjutnya sangatlah penting karena sejumlah misteri tentang fisiologi perkembangan embrio manusia yang khas masih perlu dijawab.

Mereka pun mengklaim teknologi ini akan membantu memahami asal usul kehidupan serta perkembangan embrio, sekaligus menawarkan cara untuk mengatasi cacat lahir dan masalah kesehatan reproduksi utama.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email