oleh

Ilmuwan Sebut, Antibodi Hewan Llama Dapat Bantu Netralkan COVID-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Peneliti Belgia baru saja menemukan fakta, di dalam darah llama terkandung antibodi yang dipercaya mampu melawan virus corona COVID-19.

Diketahui, Llama (Lama glama) adalah hewan berambut tipis camelidae yang juga hewan asli Amerika Selatan. Llama juga biasa digunakan sebagai binatang pengangkut barang oleh masyarakat Inka dan masyarakat di sekitar pegununungan Andes.

Studi baru ini, melansir techtimes, dilakukan oleh para ilmuwan di Vlaams Institute for Biotechnology di Ghent, Belgia. Selama penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa molekul dalam darah keluarga unta (Llama termasuk di dalamnya) dapat digunakan untuk mengembangkan obat melawan virus corona.

Sebagai catatan, teknik ini sudah dikatakan efektif dalam melawan pandemi MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Untuk COVID-19, masih perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.

Antibodi dalam darah Llama, dalam laporan tersebut diterangkan, membantu menargetkan virus mikroskopis secara lebih efektif dan tepat. Dikenal sebagai teknologi nanobody, antibodi semacam ini pertama kali digunakan pada pasien AIDS di 1980-an.

Penelitian terkait ini pertama kali dipublikasi oleh Brussels yang awalnya menemukan sifat-sifat inovatif dari antobodi Llama. Laporan terbaru mengungkapkan, nanobody ini dapat digunakan secara efektif untuk membunuh virus corona yang menginfeksi tubuh manusia.

Selain Llama, hewan lain yang diuji coba dalam penelitian ini adalah musang dan hamster. Penelitian lanjutan ini dilakukan oleh peneliti Korea Selatan. ** Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Pedagang di Tiongkok Ini Sebut Karena Minum 25 Liter Air

Dalam laporan ilmiah mereka diketahui bahwa cara merespons virus dalam tubuh musang dan hamster sama dengan manusia. Karena hal itu, para ahli percaya dua hewan ini dapat digunakan untuk menguji kemanjuran obat anti-coronavirus.

Di lain sisi, penggunaan antibodi Llama sebagai upaya penelitian bukan pertama kali dilakukan. Beberapa tahun lalu, para peneliti di Institut Pasteur, Inserm, CNRS, CEA, Pierre & Marrie Curie, dan Paris Descartes Universities, dan Rosche, telah menyarankan bahwa antibodi Llama dapat digunakan untuk mendeteksi lesi otak.

Para ahli yang ikut serta dalam penelitian ini juga mengungkapkan, antibodi Llama mampu mendiagnosis penyakit Alzheimer secara efektif.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email