oleh

Ilmuwan Inggris Sebut di Masa Mendatang Baju yang Robek Bisa ‘Perbaiki’ Dirinya Sendiri

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim peneliti dari dari Universitas Newcastle dan Universitas Northumbria di Inggris menemukan bahwa benang tipis seperti akar yang dihasilkan oleh banyak jamur, berpotensi digunakan sebagai bahan yang dapat terurai secara alami dan mampu memperbaiki dirinya sendiri.

Dalam pengujiannya, melansir ScienceAlert, tim peneliti berfokus pada jamur Ganoderma lucidum yang menghasilkan kulit dari filamen bercabang, dikenal sebagai hifa, yang nantinya akan membentuk struktur yang disebut miselium.

“Hasilnya menunjukkan bahwa bahan miselium dapat bertahan hidup di lingkungan kering dan oligotrofik, dan mampu memperbaiki diri sendiri dimungkinkan dengan intervensi minimal setelah periode pemulihan dua hari,” demikian tulis tim peneliti dalam makalah yang diterbitkan.

Bahan berbasis miselium sudah digunakan di berbagai bidang, mulai dari konstruksi hingga tekstil. Namun, proses yang digunakan untuk menghasilkan bahan-bahan ini cenderung membunuh klamidospora, spora jamur yang justru membantu organisme beregenerasi sendiri.

Pendekatan baru yang melibatkan campuran miselia, klamidospora, karbohidrat, protein, dan nutrisi lain mendorong pertumbuhan kulit yang dapat dihilangkan dan dikeringkan. ** Baca juga: Perusahaan di AS Lakukan Eksperimen dengan Tanam 50 Chip ke Otak Manusia yang Depresi dan Cacat Fisik

Hasilnya saat ini terlalu tipis dan halus untuk diubah menjadi pakaian. Namun para peneliti yakin bahwa inovasi di masa depan dapat mengubahnya menjadi kulit yang lebih keras, mungkin dengan menggabungkan lapisan atau plastisisasi dalam gliserol.

Hal yang terpenting adalah proses produksi tidak mematikan klamidospora, yang dapat dihidupkan kembali untuk menumbuhkan hifa segar pada kulit yang rusak.

Pengujian pada bahan tersebut menunjukkan bahwa ia memang mampu menggantikan lubang yang dibuat di dalamnya, jika ditempatkan pada kondisi yang sama dengan tempat tumbuhnya.

“Kemampuan bahan miselium regeneratif ini untuk menyembuhkan cacat mikro dan makro membuka prospek masa depan yang menarik untuk aplikasi produk unik dalam penggantian barang kulit seperti furnitur, jok otomotif, dan pakaian fashion,” tulis tim peneliti.

Meski begitu, masih ada jalan panjang untuk bisa mengenakan pakaian yang terbuat dari jamur. Proses pertumbuhan dan penyembuhan memakan waktu beberapa hari. Oleh karena itu, dibutuhkan sesuatu yang dapat mempercepatnya.

Namun, ini adalah saat-saat yang menarik untuk apa yang oleh para peneliti disebut bahan hidup yang direkayasa atau ELM, karena sel hidup di dalamnya, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan dapat diubah dengan berbagai cara.

“Bahan hidup yang direkayasa yang seluruhnya terdiri dari sel jamur menawarkan potensi yang signifikan karena sifat fungsionalnya seperti perakitan sendiri, penginderaan, dan penyembuhan diri,” papar tim peneliti.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email