oleh

IDI Angkat Bicara Soal Warga Pinang Kota Tangerang Meninggal Diduga Setelah Divaksin

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Tangerang Emma Agustini angkat bicara adanya warga Kota Tangerang yang bergejala dan diduga meninggal usai di vaksin Covid-19.

Dirinya berpendapat, akan sangat sulit jika menyalahkan vaksin pada kasus tersebut. Sebab, dalam proses vaksinasi saat ini tidak dilakukan pengecekan kondisi pasien secara menyeluruh.

“Karena sistem vaksin kita masyarakat datang skrining tekanan darah lalu cuma ditanya ada batuk, pilek atau demam aja, (jika) dianggap sehat sudah langsung vaksin,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Sabtu (26/6/2021).

Padahal, kata Emma, seharusnya sebelum menjalani vaksinasi, kondisi kesehatan penerima vaksin harus dicek secara menyeluruh. Seperti, apakah penerima vaksin terbebas dari Covid-19 dan lain sebagainya.

“Kalau astrazeneca kan dibilang efek sampingnya itu pengentalan darah, nah yang mau divaksin oleh astrazeneca harus di cek

kekentalan darahnya bagaimana. Kalau keliatannya (secara fisik) sehat tapi ketika di cek kekentalan daranya tidak bagus ya jangan di vaksin,” katanya.

Dengan tidak adanya skrining awal secara menyeluruh akan sulit membuktikan apakah penerima vaksin yang meninggal disebabkan vaksin atau penyakit penyerta yang dimiliki.

**Baca juga: DPRD Kota Tangerang Dorong Dinkes Investigasi Soal Warga Pinang Meninggal Diduga Setelah Divaksin

“Abis dua kali vaksin tau-tau malah positif (Covid-19), abis vaksin terus meninggal, kita gak bisa bilang itu bukan KIPI

(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) begitu juga dan kita gak bisa ngomong itu gara-gara vaksin karena pemeriksaan sebelumnya tidak tahu,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email