Kabar6-Sejak berusia tiga tahun, Florence Swaffield (4) telah didiagnosis menderita demensia, penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Awalnya sebelum didiagnosis semua berjalan normal, bahkan pada September 2021 lalu Swaffield masih bisa berjalan dan menjadi flower girl di pernikahan orangtuanya. Namun beberapa bulan setelah pernikahan tersebut, melansir Nypost, kondisi Swaffield malah semakin menurun dan ia kerap jatuh 100 kali dalam sehari. Tak hanya sering terjatuh, Swaffield juga kehilangan kemampuan berkomunikasi dan hanya bisa mengatakan ‘uh oh’.
Kedua orangtua Swaffield, Phoebe dan Joe, sempat curiga ada sesuatu yang tidak normal pada putrinya, karena Swaffield kerap membuat suara-suara aneh dan juga tidur selama 22 jam sehari. Swaffield juga sering menolak untuk makan.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan itulah dokter akhirnya mendiagnosis Swaffield mengidap penyakit demensia. Lebih lanjut, Swaffield juga didiagnosis dengan penyakit Batten’s CLN2 yang belum ada obatnya hingga saat ini.
Umumnya seseorang dengan penyakit tersebut akan kembali ke kondisi seperti bayi, di mana dia akan kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi, berjalan, makan dan minum. ** Baca juga: Aneh, Selama 23 Tahun Wanita Inggris Ini Hanya Makan Keripik
“Di satu sisi, kami bersyukur bahwa kami menyadari situasi Swaffield dan kami dapat membuat kenangan khusus dengannya. Hal yang akan kami kenang seumur hidup,” kata Phoebe.
Sementara itu orangtua Swaffield berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang demensia. Phoebe juga ingin kampanye yang mereka lakukan dapat mengumpulkan uang untuk membayar pengobatan putrinya kelak.(ilj/bbs)
