oleh

HUT Tangsel Ke 7, Dinsosnakertrans Siapkan 10.185 Loker Lewat Job Fair

image_pdfimage_print

Kabar6-Penanggulangan masalah sosial, ketenagakerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berjalan. Sedianya, ada banyak program kegiatan yang telah digulirkan.

Diantaranya penyelenggaran bursa lowongan kerja (job fair), pelatihan dan fasilitasi wirausaha hingga program transmigrasi ke luar Pulau Jawa.

Memeriahkan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel ke-7,  Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, menggelar job fair yang kedua tahun ini.

Kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Smartfren BSD Kecamatan Serpong, ini menyediakan sebanyak 10.185 kursi lowongan pekerjaan.

Tepat pukul 09.00 pagi, pameran kerja tersebut dibuka oleh panitia. Ratusan pencari kerja langsung memenuhi ruangan, dimana sebanyak 50 stand perusahaan menyediakan kursi lowongan pekerjaan kepada masyarakat umum.

“Ada 30 perusahaan, selebihnya ada tiga rumah sakit, tiga retail, satu perhotelan, satu perbankan, dan sisanya dua dari transportasi,” ujar Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel Purnama Wijaya, saat ditemui seusai pembukaan pameran kerja, Selasa (24/11/2015).

Dari ke-50 perusahaan inilah mereka membawa 10.185 lowongan pekerjaan. Dimana target para pencari kerja yang datang bisa berjumlah 2 ribu per harinya.

“Kita belajar dari job fair pertama di bulan Juni, para pencari kerja perharinya bisa sampai 2 ribu. Mungkin saat ini sampai tanggal 26 November mendatang bisa lebih,” ujarnya.

Adanya job fair ini, terang Purnama, diyakini bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Tangsel.

Berdasarkan angka statistik, pada 2014 angka pengangguran di Tangsel mencapai 51.193 orang. Dari job fair, berhasil menyaring 2.728 orang untuk mendapatkan pekerjaan.

“Dan di 2015 ini pada job fair pertama berhasil menyerap tenaga kerja sejumlah 1.257 orang. Kami berharap pada tahap kedua ini bisa lebih atau dua kali lipatnya dibandingkan tahap pertama,” papar Purnama.

Sebelumnya, Dinsosnakertrans Kota Tangsel juga memberikan pelatihan hadroh dan marawis kepada 15 orang penyandang disabilitas netra asal Yayasan Raudlatul Makfufin (Taman Tunanetra), asal Kampung Jati, RT 002/05, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Saat tampil, ke-15 orang itu bahkan terlihat antusias dalam memainkan alat musik tersebut. Tidak ada rasa kikuk maupun grogi, mereka terlihat seperti sudah terbiasa dalam memainkannya.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Dinsosnakertrans Tangsel Kuswanda menjelaskan, pelatihan ini merupakan program pelayanan dan rehabilitasi Dinsosnakertrans bagi penyandang cacar eks trauma dan kejiwaan.

“Kita memberikan pelatihan hadroh kepada 15 orang agar mereka bisa bermanfaat tidak hanya untuk dirinya melainkan juga untuk orang lain,”ungkapnya.

Tidak hanya itu, Kuswanda pun berharap, latihan ini dapat diteruskan menjadi sebuah profesi serta bisa ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan penting yang ada di Tangsel.

Kepala Seksi Pelayanan penyandang cacat Dinsosnakertrans Abdurahman menjelaskan, 15 tuna netra ini berasal dari Tangsel yang diberikan pelatihan agar mereka memiliki keahlian dalam memainkan alat musik, sehingga bisa menjadi satu mata pencarian buat mereka.

Sementara salah seorang tuna netra Ropik, sangat senang dengan latihan yang diberikan Dinsosnakertrans. “Senang dapat latihan ini, sebelumnya pernah main hadroh tapi itu asal-asalan, sekarang ada pelatihnya jadi lebih mengerti,”pungkasnya.

Selain itu, Dinsosnakertrans Tangsel juga menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) setempat, untuk memberikan pelatihan kepada para calon pencari lowongan pekerjaan. Kegiatan itu mengundang 100 peserta yang terdiri dari staff kelurahan dan LPK se-Kota Tangsel.

“Setiap tahunnya kita selalu melakukan kerjasama dengan LPK yang ada di Tangsel, seperti halnya pelatihan service hp, pelatihan jahit menjahit, pelatihan komputer, dan lainnya. Pelatihan ini dilakukan agar memaksimalkan para calon tenaga kerja dan mencetak tenaga kerja yang siap pakai,” ungkap Purnama.

Dia mengungkapkan seperti halnya tahun lalu, Dinsosnakertrans bekerjasama dengan LP3I untuk pelatihan komputer. Mendatang akan ada kerjasama pelatihan untuk pemuda-pemudi yang belum mendapatkan pekerjaan biar dilatih.

Sehingga mereka memiliki berbagai kemampuan dan bisa membuka usaha dirumah atau menjadi pekerja yang siap pakai.

“Diperubahan ini kita akan melakukan berbagai kegiatan pelatihan baik pelatihan komputer, bahasa inggris dan sebagainya,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Heri staf Kelurahan Lengkong Karya menjelaskan, program pelatihan servis dan menjahit sudah dilakukan sejak 2014 dan diberikan kepada para pengangguran diwilayah Lengkong Karya.

Namun sayangnya pelatihan yang sudah diberikan tidak membuat para pemuda bersemangat melanjutkan pelatihan tersebut.

“Kita bingung merubah kebiasaan pemuda yang malas, padahal latihan setiap tahunnya selalu diberikan, namun keinginan mereka untuk berubah kurang. Saya berharap para pemuda ini dapat merubah kebiasaanya,” ungkapnya.(adv)

Print Friendly, PDF & Email