oleh

HUT Tangsel ke-11, Ini Sejarah Berdiri Versi Tokoh Masyarakat

image_pdfimage_print

Kabar6-Tokoh Masyarakat Pendiri Kota Tangerang Selatan, Suryadi Nian mengungkapkan sejarah awal Kota Tangerang Selatan itu berawal dari pemikirannya pada tahun 1997.

“Saya tahun 1997 awal mencetuskan bahwa Ciputat layak menjadi kota yang disebut Kota Madya Ciputat, kemudian terjadi hal tahun 1998 maka stak disitu,” ujar Suryadi saat sambutan pada Rapat Paripurna HUT Tangsel ke-11, Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, Setu. Selasa (26/11/2019).

Kemudian pemilu tahun 1999, Suryadi mengatakan, terpilih anggota DPRD kembali Kabupaten Tangerang pada saat itu,

“Kemudian karena stak nya disitu saya melanjutkan yang namanya ide pemekaran itu kemudian disaksikan oleh temen saya dan dibantu oleh temen saya dari fraksi Partai Amanat Nasional pak Doktor Purwandi, kemudian pak Abdul Wahid itu fraksi PAN, kemudai pak Amrin Ja’far, kemudian ada Fahrudin RL alhamdulillah hadir semua,” ungkapnya.

Suryadi menuturkan, mereka inilah yang meneruskan konsep dirinya dalam pemekaran. Tujuan pemekaran adalah bagaimana memotong pelayanan jauh.

“Saya meminta kepada bupati pada saat itu untuk dibuka jalan yang namanya lingkar selatan sampai ke Cisauk dari Tigaraksa, kenapa? Harus memotong pelayanan yang begitu jauh,” jelasnya.

Maka dari itu, lanjut Suryadi, dirinya bilang ke bupati pada saat itu, bahwa Ciputat layak untuk menjadi daerah otonomi baru, proses berjalan timbulah yang namanya Sekber (Sekretaris Bersama).

“Yang diketuai oleh Pak Hidayat, kemudian bertempat kantornya di Jalan Talas 3, ini proses jadi jangan dibodohi masyarakat tentang itu,” paparnya.

Dalam kurun waktu berjalan, Suryadi menjelaskan, dibentuklah namanya prakor cipasera.

“Prakor cipasera tidak kuat, dia bikin capera, macem-macem organisasi yang ada disitu, yang harusnya disebutkan juga didalam pembentukan Kota Tangerang Selatan berdiri,” tegasnya.

**Baca juga: Fraksi Gerindra Tangsel: BUMD Jangan Bisa Habiskan Modal Saja.

Banyak hal, Suryadi menuturkan, Benyamin (Wakil Walikota Tangerang Selatan-red) pada saat pihaknya deklarasi format beliau masih jadi Asda 1 pada saat itu.

“Alhamdulillah beliau bantu Rp1 juta, pada saat kita di Cilenggang, ini sejarah yang harus kita luruskan, jadi biar tau, jangan dibodohi terus masyarakat dengan sampai hari ini yang namanya pembuatan buku sejarah Tangsel tidak akan pernah selesai karena kita tidak pernah duduk bersama dalam menyusun program itu,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email