HUT Kabupaten Serang ke 498 tahun Didemo Mahasiswa, Bupati Serang Beberkan Pencapaian

HUT Kabupaten Serang

Kabar6 – Gelombang aksi mahasiswa dari berbagai elemen mewarnai perayaan HUT Pemkab Serang ke 498 tahun. Mereka terdiri dari HMI, PMII hingga aliansi organisasi primordial mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang Bersatu (AMKSB).

Mahasiswa mengutarakan persoalan yang dihadapi Pemkab Serang mulai dari angka pengangguran, kesenjangan sosial, darurat sampah dan angka kekerasan seksual jadi sorotan.

Dalam aksinya para demonstran secara bergantian melakukan aksinya. Bupati Serang Ratu Ratu Chasanah bersama jajaran sempat menemui demonstran yang baru saja selesai mengikuti sidang istimewa.

Pantauan di lokasi, politisi Golkar itu rela panas-panas bertemu dengan para demonstran baik di depan pendopo maupun mahasiswa yang berhasil merangsek masuk kedalam pendopo.

** Baca Juga: Kata Ketua DPRD Soal Demonstrasi Mahasiswa Jebol Pagar Pemkab Serang

Tatu mengatakan, pengangguran dipicu karena industri padat karya di Kabupaten Serang kurang diminati karena para pengusaha mencari daerah yang upahnya lebih rendah.

“Miris memang dan ini yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita semua harus menyelesaikannya seperti apa,” katanya.

Sedangkan terkait masalah lingkungan, seperti sampah, Tatu mengaku akan menyiapkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) agar sampah tersebut memiliki nilai ekonomis.

“Supaya sampah ini bisa menjadi nilai ekonomi kita sudah menjajaki dengan mesin insinerator, hasilnya bisa dijual ke Indonesia power dan beberapa industri yang menggunakan batu bara,”ujarnya

** Baca Juga: Demonstrasi Mahasiswa Jebol Pagar Pemkab Serang di Ulang Tahun ke 498

Dalam peningkatan pelayanan kesehatan Tatu mengaku terus melakukan perbaikan pada 31 puskesmas di Kabupaten ditengah adanya keterbatasan anggaran.

Selama kepemimpinannya, Tatu mengaku sudah menuntaskan infrastruktur jalan kabupaten dan kini dilanjutkan ke jalan poros desa. Di bidang pendidikan, Tatu memastikan supaya tidak ada anak yang putus sekolah.

“Walaupun ada sekolah gratis di pemkab itu ada beasiswa untuk mereka yang kurang mampu, jadi ada anggaran disetiap sekolah mana kategori anak tidak mampu, insyaallah SD dan SMP harus nol persen anak putus sekolah,”pungkasnya. (Aep)