oleh

HMI Sesalkan Kepala Bappeda “Rasis”

image_pdfimage_print

Kabar6-Pernyataan berbau Suku Ras dan Agama (SARA) yang di lontarkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)Kabupaten Tangerang, Heri Heriyanto mengundang reaksi dari berbagai pihak.

Pernyataan ‘Rasis’ yang keluar dari mulut mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu, tak hanya di sayangkan Anggota DPRD setempat.

Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) juga turut menyesalkan statement orang nomor satu di Bappeda tersebut.

“Sangat disesalkan kalau ada pejabat masih menggunakan analisa sektoral dan tidak komperhensif di zaman globalisasi ini,” ungkap mantan Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabodetabek, Dwi Nopriadi Atma Wijaya, Kamis (26/9/2013).

Dikatakan Dwi, tolok ukur Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan dari tingginya urbanisasi. Tapi, bagaimana pemerintah mampu kreatif mengelola PAD dengan kreatif.

“Saya tidak sepakat, jika PAD tidak sesuai harapan malah mengkambinghitamkan kepada kaum urban,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Heri Haryanto dituding telah mendiskriditkan suku Jawa yang kini menetap diwilayah tersebut.

Pasalnya, Heri menilai bahwa orang jawa merupakan penyebab pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang menjadi kurang bagus.

Penilaian itu sendiri disampaikan Heri saat Rapat Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Semetara (KUA PPAS) yang digelar Pemkab Tangerang dan DPRD setempat di Hotel Twin, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2013).

“Orang jawa ke Tangerang modal badan. Terus kerja disini, tapi belanjanya ke jawa lagi. Ini yang menyebabkan ekonomi di Tangerang kurang bagus,” ujar Moh.Eko Riadi, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, menirukan ucapan Heri Hariyanto, Rabu (25/9/2013).

Moh Eko Riadi yang juga turut dalam rapat tersebut, mengaku sangat tersinggung dengan ucapan Kepala Bapeda tersebut.

Selain prihatin, Eko juga menilai kata-kata yang bisa memecah belah suku di Kabupaten Tangerang itu sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat.

“Seharusnya pejabat itu memberi contoh yang baik, menggalang persatuan dan kesatuan di negri ini, bukan malah memecah-belah suku,” ujar Eko.(mer/din)

Print Friendly, PDF & Email