oleh

Hindari Kebiasaan Makan yang Justru Turunkan Imun Tubuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Memiliki daya tahan tubuh kuat dapat membantu seseorang terhindar dari berbagai penyakit. Termasuk selama pandemi COVID-19 ini, setiap orang diharuskan memperkuat daya tahan tubuhnya.

Cara termudah adalah mengonsumsi berbagai makanan sehat, dan juga vitamin penunjang. Hal yang tidak kalah penting, menghindari kebiasaan makan yang bisa melemahkan daya tahan tubuh.

Ada sejumlah kebiasaan makan yang justru dapat menurunkan imun tubuh. Melansir beberapa sumber, salah satunya mengonsumsi banyak gula dan kafein dalam keseharian. Hindari mengonsumsi keduanya secara berlebihan, karena berefek buruk untuk kesehatan.

Kemudian, tidak disarankan mengonsumsi garam yang biasanya terkandung dalam makanan atau camilan asin dan gurih, terutama makanan cepat saji yang terkenal nikmat. Kelebihan garam atau sodium dalam tubuh bisa memicu masalah seperti retensi cairan dan tekanan darah tinggi.

Penelitian terbaru dari University Hospital of Bonn pada manusia dan tikus menemukan, terlalu banyak asupan garam bisa membuat daya tahan tubuh melemah.

Peneliti menemukan, ketika ginjal mengeluarkan kelebihan sodium, efek domino terjadi pada tubuh sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri.

Meski COVID-19 adalah penyakit virus, bisa menyebabkan infeksi bakteri sekunder. Soal asupan garam harian, disarankan tak lebih dari 2.300 mg per hari bagi orang dewasa.

Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan makanan kalengan yang tinggi garam. Sebagai solusinya, bumbui makanan juga dengan rempah dan herba alami.

Selain garam, gula juga jadi ‘musuh’ untuk tubuh saat dimakan terlalu banyak. Mengurangi asupan gula membawa banyak dampak positif bagi tubuh termasuk membuat kesehatan mental seseorang lebih baik.

Dalam kaitannya dengan daya tahan tubuh, studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan manusia yang diberi makan 100 gram gula setelah semalaman berpuasa, sel kekebalannya mengalami penurunan kemampuan untuk menelan bakteri. Efek terbesarnya terlihat antara satu sampai dua jam setelahnya, tetapi bertahan hingga lima jam.

Batasi asupan gula harian tak lebih dari 24 gram untuk wanita dan 36 gram untuk pria setiap harinya. Jumlah ini kira-kira setara enam dan sembilan sendok teh (sdt) gula.

Sementara itu, kelebihan kafein bisa mengganggu jam tidur, yang pada akhirnya meningkatkan inflamasi dan mengganggu daya tahan tubuh. Solusinya, kurangi kebiasaan minum kopi dan teh berlebihan.

Hindari juga konsumsi soda dan minuman berenergi yang juga mengandung kafein. Pastikan minum kafein terakhir kali enam jam sebelum waktu tidur, agar kualitas tidur tidak terganggu.

Di sisi lain, serat berperan penting untuk kesehatan pencernaan dan bakteri baik dalam usus. Jenis bakteri ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus suasana hati. Penelitian menunjukkan, asupan tinggi serat dan prebiotik membantu perkuat daya tahan tubuh seseorang. Pada akhirnya seseorang memiliki proteksi untuk melawan virus.

Asupan cukup serat setiap hari juga membuat tidur lebih lama dan nyenyak. Jumlah asupan serat yang disarankan tiap hari adalah 25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria.

Pilih makanan tinggi serat seperti bijian utuh dan kacang-kacangan. Juga beragam buah dan sayur. ** Baca juga: Benarkah Kerja di Malam Hari Bisa Turunkan Laju Metabolisme Tubuh?

Makan buah dan sayur setiap hari sangat dianjurkan, namun untuk fungsi perkuat daya tahan tubuh, utamakan asupan sayuran hijau. Jenis sayuran ini menyediakan beragam nutrisi baik.

Ada vitamin A, vitamin C, dan folat dalam sayuran hijau. Selain itu, terdapat senyawa bioaktif yang menghasilkan sinyal kimia untuk mengoptimalkan daya tahan pada usus, yang merupakan lokasi untuk 70-80 persen sel imun.

Beberapa sayuran hijau yang bisa dikonsumsi adalah brokoli, bok choy, dan kubis. Sayuran hijau ini bisa diolah dengan berbagai cara dan dipadukan banyak makanan sehat lain untuk menambah nilai nutrisinya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email