oleh

Hindari Berlebihan Santap Makanan Bersantan Saat Lebaran

image_pdfimage_print

Kabar6-Santan merupakan bahan makanan yang cukup sering digunakan untuk memasak. Tak hanya untuk masakan, santan juga digunakan sebagai sajian manis seperti es cendol dan bubur ketan hitam.

Santan berasal dari perasan parutan kelapa. Santan juga kini sudah tersedia dalam bentuk kemasan. Kelapa sendiri mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan serat, vitamin C, E, B1, B3, B5, B6 dan mineral seperti besi, selenium, sodium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Santan juga tidak mengandung laktosa sehingga dapat digunakan menjadi pengganti susu bagi Anda yang memiliki intoleransi laktosa.

Kelapa adalah salah satu makanan yang berada di tengah-tengah level ‘baik’ dan ‘buruk’, tergantung seberapa banyak Anda mengonsumsinya. Santan, terutama yang rendah lemak, boleh dikonsumsi dalam jumlah yang sewajarnya (1–2 kali per minggu).

Sebagai gambaran, dalam 100 ml santan kemasan mengandung 169 kalori, 1,1 gram protein, 16,9 gram lemak (14,6 gram lemak jenuh), dan 3,3 gram karbohidrat.

Lemak jenuh sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Terdapat beberapa jenis lemak yaitu lemak tak jenuh (unsaturated fat), lemak jenuh (saturated fat), lemak trans, lemak cis, dan asam lemak omega. Lemak tak jenuh dibagi lagi menjadi dua, yaitu lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fat) dan lemak tak jenuh rantai banyak (polyunsaturated fat).

Mengonsumsi banyak lemak terutama lemak jenuh, melansir Klikdokter, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan LDL (low density lipoprotein) alias kolesterol jahat dalam tubuh. LDL adalah kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Penumpukan kolesterol di pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan beberapa penyakit, yang diketahui dapat berakibat fatal bagi tubuh seperti serangan jantung dan stroke.

Santan juga termasuk makanan yang tinggi kalori. Karena makanan bersantan dikenal enak dan gurih, banyak orang yang mengabaikan batasan jumlah yang dikonsumsi. Akibatnya, kalori yang didapat sekali makan bisa jadi terlalu tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang dapat berujung pada obesitas.

Sebenarnya, kelapa dapat membawa manfaat dalam meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein) alias kolesterol baik. Namun, manfaatnya ini tidak sebanyak lemak jenuhnya, sehingga mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Terlebih lagi, biasanya kadar kolesterol tinggi dalam tubuh tidak menimbulkan gejala. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya jagalah kadar kolesterol tubuh mulai dari sekarang.

Yuk, batasi makanan bersantan agar kesehatan tetap terjaga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email