oleh

Hati-hati, Terlalu Sering Melamun Bisa Sebabkan Maladaptive Daydreaming

image_pdfimage_print

Kabar6-Pernahkah Anda melamun sampai-sampai tidak mendengar saat dipanggil atau kerap tak menanggapi sapaan lawan bicaranya karena terlalu asyik berada di ‘dunia lain’?

Dalam dunia psikologis, kecanduan melamun seperti itu dinamakan maladaptive daydreaming, yaitu kondisi di mana seseorang terjebak dalam khayalan atau imajinasinya selama berjam-jam dengan cara melamun, sehingga ia mengabaikan hubungan dan kewajibannya di dunia nyata.

Maladaptive daydreaming, melansir Klikdokter, tidak termasuk ke dalam kategori gangguan mental. Namun banyak ahli kejiwaan yang berpendapat, orang yang kecanduan melamun tetap memerlukan bantuan atau perawatan tertentu untuk mengurangi kebiasaan tersebut. Khayalan yang dibuat oleh orang yang terlalu sering melamun biasanya memiliki ikatan kuat dengan perasaannya. Ia bisa benar-benar merasa sedih, senang, tertawa, bahkan menangis, saat masuk ke dalam dunia imajinasinya.

Perilaku terlalu sering melamun ini merupakan bentuk coping atau cara orang untuk mengatur stres mereka. Hal ini karena orang tersebut mau ‘kabur’ dari realita yang ada. Jadi, semacam pelarian dari dunia nyata. Si pelaku menggunakan fantasinya dan membayangkan hal-hal yang tidak bisa dia lakukan atau capai di dunia nyata.

Jadi, penyebab dari sering melamun adalah seseorang ingin melakukan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan di dunia nyata dan untuk meminimalkan tekanan hidupnya.

Efek buruknya, ia tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang hanya imajinasi. Selain itu, kehidupan sehari-hari bisa jadi berantakan, perhatian kepada orang di sekitar pun jadi berkurang.

Alhasil, kondisi itu justru semakin memperburuk realitas atau kenyataan yang sudah ada, dan bisa mengalami depresi dan gangguan mental lain. Biasanya untuk menghadapi kasus semacam ini, terapi kognitif perilaku bisa membantu. Selain itu, jelaskan pula kondisi Anda kepada orang yang bisa dipercaya, sehingga saat Anda sudah mulai berimajinasi, orang tersebut bisa segera membangunkan Anda.

Pastikan juga Anda punya waktu tidur yang cukup. Pasalnya, kurang tidur dan lelah bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk sering melamun. ** Baca juga: Studi: Berbicara Bisa Luncurkan Ribuan Percikan Kecil yang ‘Menggantung’ di Udara Selama Lebih dari 8 Menit

Kenali juga pola-pola kemunculan kebiasaan melamun. Perilaku sering melamun kerap muncul sehabis menonton film, drama, atau habis bertemu dengan seseorang.

Jika sudah kenal dengan faktor pemicunya, pasti Anda jadi lebih bisa menahan. Minimal, Anda bisa mengurangi durasi dan frekuensi mengkhayal.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email