oleh

Hati-hati, Kerja ‘Dikejar’ Deadline Pengaruhi Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagian besar orang, mungkin juga termasuk Anda, memiliki pekerjaan yang bersinggungan dengan deadline. Akibatnya seringkali Anda harus berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, yang di sisi lain bisa menimbulkan stres.

Kimberly Key, seorang praktisi psikologi sekaligus mantan presiden divisi dari American Counseling Association membeberkan dampak buruk deadline bagi otak, kesehatan, dan hasil kerja kita.

Kimberly yang juga penulis buku ‘Ten Keys to Staying Empowered in a Power Struggle’, seperti dilansir tempo,co, mengungkapkan di situs Psychologytoday.com mengenai tantangan yang kita temui di era budaya internet yang serba cepat seperti sekarang ini, menjadikan kita orang-orang yang berorientasi pada deadline.

Menunda-nunda pekerjaan hingga deadline tiba tidak hanya membuat kita stres, tapi juga dapat membunuh sel-sel otak, mengurangi kreativitas, dan melemahkan kesehatan seseorang.

Lebih buruk lagi, deadline ibarat candu yang membuat orang ketergantungan tak ubahnya seperti seorang pecandu kafein yang menyelesaikan pekerjaannya sambil minum secangkir kopi hitam panas.

Berbagai gejala akan muncul seiring kejaran deadline, antara lain emosi dan hormon stres meningkat. Tak hanya itu, sakit kepala serta masalah pencernaan juga akan muncul, di mana hal itu merupakan salah satu gejala pertama yang muncul ketika hormon stres mengambil alih.

Bagaimana solusinya? Kimberly memberikan beberapa solusi praktis untuk Anda yang selalu berkejaran dengan deadline, yaitu:

1. Selesaikan pekerjaan sebelum deadline
Cobalah untuk mengubah cara bekerja Anda saat deadline mulai mendekat. Kerjakan tugas sebelum waktu deadline tiba lalu hadiahi diri Anda sendiri karena telah berhasil menyelesaikannya sebelum deadline.

Perlahan namun pasti, perubahan kebiasaan ini akan membantu Anda terhindar dari ketergantungan deadline. Stres berkurang, produktivitas kerja meningkat, lebih kreatif dan inovatif.

2. Nikmati alam rilis stres
Luangkan waktu beberapa kali dalam sehari untuk bernapas dalam-dalam lalu hembuskan pelan-pelan. Mendengarkan kicauan burung di pagi hari, mencium bunga mawar, dan berjalan di rumput tanpa menggunakan alas kaki.

Hal-hal seperti itu tampaknya sepele, namun dapat membetuk sisi spiritualitas kita dan sangat baik untuk fungsi otak secara keseluruhan.

Studi mengenai spiritualitas mengungkapkan manfaat kesehatan yang luar biasa seperti penurunan tekanan darah, menurunkan stres dan meningkatkan kekebalan tubuh.

3. Jangan terpacu untuk selalu sempurna
Hindari perfeksionisme, karena justru seperti memberi jalan munculnya stres, lebih dari apa pun. Perfeksionisme hanya menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan yang tak beralasan. ** Baca juga: 5 Penyebab Anda Selalu Merasa Kelaparan

Nikmatilah pekerjaan Anda dan jangan bebani dengan ambisi pencapaian sebuah kesempurnaan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email