oleh

Hati-Hati, Jeans Ketat Tidak Baik Untuk Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Bahan jeans pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Levi Strauss, yaitu pada 1872. Akhir 1800-an, jeans merupakan bahan yang dikenakan oleh buruh tambang, yang pada saat itu terbuat dari kain terpal.

 

Saat ini, jeans merupakan celana (panjang/pendek) yang sangat digemari segala usia. Di kalangan anak muda terutama kaum perempuan, jeans ketat adalah model yang sedang tren.

 

Celana jeans ketat dirancang agar pas dengan bentuk pinggang dan paha. Sedikit lebih ketat di pinggang, dan pada saat yang sama terlihat meratakan perut dan membentuk body secara keseluruhan yang memberikan kesan langsing.

 

Namun tahukah Anda bahaya terlalu sering menggunakan jeans terlampau ketat? Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa jeans ketat cenderung menekan saraf di seluruh paha. ** Baca juga: Perempuan dan Kafein

 

Hal ini dapat menyebabkan mati rasa atau sensasi rasa terbakar di daerah paha. Jika diabaikan,dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf di daerah paha.

 

Menurut Karen Boyle, seorang ahli bedah di Greater Baltimore Medical Center (USA) , jeans ketat bisa memicu meralgia paresthetica, yaitu suatu kondisi yang meremas saraf yang melewati daerah luar paha dan yang menyebabkan mati rasa, terbakar, dan sensasi kesemutan.

 

Celana jeans terlalu ketat yang umumnya lebih sering dipakai oleh kaum hawa, akan meningkatkan risiko meralgia paresthetica. Orang yang memakai skinny jeans ultra ketat cenderung mengalami perasaan geli yang tidak biasa, yang dirasakan naik dan turun sepanjang paha. Semua ini adalah gejala kerusakan saraf. Penekanan syaraf yang berulang dapat menyebabkan kerusakan permanen.

 

Sementara ahli terapi fisik berpendapat membungkus kaki dengan jeans ketat bisa menjepit saraf kutan lateral, yang akan memberikan kaki atas dan bawah mengalami sensasi mengambang sambil berjalan. Hal ini akan memberikan perasaan kaki seperti tidak ada pada tubuh. Selain sensasi yang  aneh ini, orang tersebut bisa mengalami kelemahan di bagian paha.

 

Ahli neurolog juga menegaskan bahwa penggunaan jeans ketat akan mengalami mati rasa di paha, yang merupakan indikasi jika sirkulasi darah pada paha tidak memadai. Jika Anda mengabaikan ketidaknyamanan ini, mungkin pada akhirnya akan memicu kerusakan syaraf peranen.

 

Efek pemakaian jeans ketat ini bisa semakin parah jika diiringi dengan penggunaan sepatu hak tinggi (high heels). Kebiasaan memakai sepatu hak tinggi juga bisa membuat kerentanan terhadap kerusakan saraf, bunions, dan hammertoe. Sepatu hak tinggi menyebabkan kemiringan panggul yang abnormal, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada otot di panggul.

 

Disarankan untuk memilih celana jeans yang terbuat dari kain strecth, dengan model bagian pinggang yang elastis. Memakai jeans longgar juga dapat membantu untuk menghilangkan rasa kesemutan dan nyeri pada kaki.

 

Mengikuti tren mode boleh-boleh saja, namun Anda pun harus memperhatikan juga kesehatan organ tubuh.(ilj)

Print Friendly, PDF & Email