oleh

Hampir Lima Bulan, Korban Gempa Bumi di Pandeglang Masih Tinggal Ditenda

image_pdfimage_print

Kabar6- Sudirman (60) korban gempa bumi di Kabupaten Pandeglang hingga kini belum mendapatkan bantuan rumah dari pemerintah. Sehingga saat ini mereka terpaksa harus tinggal di sebuah tenda.

Padahal akibat gempa bumi yang terjadi pada bulan Januari 2022 lalu, tempat tinggal Sudirman dan keluarganya ambruk dan belum adanya bantuan.

Warga Kampung Sabrang, Desa Cibitung, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang salah satu Kepala Keluarga (KK) terpaksa harus tinggal di tenda yang bertuliskan Kemensos RI selama beberapa bulan ini.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pasca kejadian bencana gempa bumi tersebut, beberapa rumah di Kecamatan Munjul alami kerusakan, termasuk rumah Sudirman yang tergolong rusak berat.

Pasca kejadian itu, Sudirman dan anak istrinya dibuatian tenda untuk tempat tinggal sementara, yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya yang ambruk akibat gempa bumi tersebut.

Pada saat pasca bencana gempa bumi terjadi, bukan hanya pejabat baik dari tingkat Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang saja yang meninjau lokasi dampak gempa bumi tersebut. Tapi Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin pun sempat turun langsung meninjau ke lokasi.

Namun, nampaknya penanganan pasca gempa bumi tersebut cukup lamban lantaran sampai saat ini, korban bencana tersebut belum bisa tidur nyenyak, lantaran Sudirman dan anggota keluarganya masih tinggal di sebuah tenda pengungsian.

Korban gempa bumi tersebut yang tinggal di tenda Kemensos itu terdapat sebanyak 4 jiwa, Sudirman, Istrinya dan kedua anaknya yang masih duduk di kursi SMA dan SMP.

Meski di lokasi sudah ada sebagian bahan matrial bangunan yang numpuk di dekat tenda pengungsian, seperti bata dan semen, itu dapat bantuan dari relawan. Lantaran bahan bangunan belum terpenuhi semua, rumah korban gempa belum bisa dibangun.

Sudirman sendiri, tak kuasa membangun rumahnya yang rusak akibat gempa bumi tersebut. Lantaran ia hanya seorang pekerja serabutan, yang penghasilannya hanya cukup buat untuk makan sanak keluarganya.

“Hampir 4-5 bulan tinggal di sini (Tenda, red). Enggak ada tempat tinggal lagi soalnya,” kata Sudirman.

Ia juga merasa mengeluh, saat bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri lalu, ia dan keluarganya tinggal di sebuah tenda pengungsian. Bahkan dirinya juga pernah mengeluhkan kondisi itu kepada Kepala Desa nya.

Saat berbincang dengan tim relawan dari Alfiah Mubarokah Indonesia (AMI), Sudirman mengaku pernah di tinjau oleh wakil Presiden RI. Bahkan ia mendengar, rumahnya bakal dibangun.

“Katanya waktu ada wakil Presiden mau dibangun, tapi kalau tanaynya labil atau pondasinya retak bakal digeser. Tapi gak tahu digeser nya ke lokasi mana,” tutur Sudirman kepada personil relawan AMI.

Sementara, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Munjul, Pandeglang Samsiah mengaku, sudah mengusulkan bantuan rumah layak huni ke Dinas Sosial Pandeglang. Akan tetapi dia belum mengetahui apakah bakal direalisasi atau tidak.

Ia pun sering berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat baik tingkat desa dan kecamatan, kaitan dengan progres pengajuan bantuan untuk korban gempa tersebut. Namun pihak desa juga malah balik nanya kepada dirinya.

“Sudah diusulkan. Tapi sampai sekarang belum ada info lagi, nanti hari Senin saya tanyakan kembali,” ungkap Samsiah kepada wartawan.

**Baca juga: Terekam CCTV, Polisi Kontongi Ciri Pelaku Perampokan di Sobang Pandeglang

Ia mengaku, memang kasian korban gempa bumi yang belum mendapatkan bantuan bangunan rumah tersebut. Mereka (korban gempa, red) tidak bisa merasakan kenyamaan tinggal di tenda. Untuk itu, diharapkan bantuan segera turun.

“Kasiah mereka, selama ini belum bisa merasakan kenyamanan dan hidup layak. Nanti saya akan koordinasi lagi,” tuturnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email