oleh

Hal yang Terjadi selama Siklus Menstruasi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Meskipun setiap bulan mengalami menstruasi, nyatanya tidak semua wanita tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh selama siklus menstruasi.

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.

Pada wanita, siklus menstruasi rata-rata terjadi sekira 28 hari, meskipun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama. Terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi lima hari, dua hari, tujuh hari, hingga paling lama 15 hari.

Apa saja fase yang terjadi dalam tubuh selama menstruasi? Dikutip Alodokter, berikut uraiannya:
1. Fase pertama, menstruasi
Hari pertama menstruasi terjadi sekira 3-7 hari. Pada masa ini, lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama masa menstruasi sekira 30-40 ml pada tiap siklus.

Rasa sakit yang terjadi pada hari-hari pertama menstruasi disebabkan oleh otot-otot rahim yang mengalami kontraksi guna mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi.

2. Fase Kedua, pra ovulasi & ovulasi
Ketika memasuki masa pra ovulasi, lapisan dinding rahim  yang sempat luruh akan kembali menebal sedikit. Lapisan dinding rahim tersebut cukup tipis sehingga sperma dapat melewati lapisan ini dengan mudah dan dapat bertahan kurang lebih selama 3-5 hari. Proses penebalan rahim dipicu oleh hormon estrogen yang mulai meningkat.

Masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama. Mungkin Anda sempat berpikir bahwa masa ovulasi ada pada hari ke-14 setelah siklus pertama. Nyatanya hal tersebut tidak bisa menjadi patokan, karena tergantung kepada tiap siklus menstruasi masing-masing wanita.

3. Fase Ketiga, pra menstruasi
Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum, yang kemudian memproduksi progesteron, membuat lapisan dinding rahim makin tebal.

Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala pramenstruasi (PMS), seperti perubahan emosi yang lebih sensitif dan perubahan kondisi fisik seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung.

Selain gejala tersebut, korpus luteum akan berdegenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Dengan menurunnya kadar progesteron dan estrogen karena tidak terjadi pembuahan, lapisan dinding rahim akan luruh hingga menjadi darah menstruasi. ** Baca juga: Beberapa Kesalahan Wanita Perihal Underwear

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email