oleh

Hajat Bripka Maulana Motong Rambut Anak Ketiganya Pupus

image_pdfimage_print

Kabar6-Bripka Ahmad Maulana Endang (bukan Bripda seberti yang ditulis sebelumnya), anggota Polsek Pondok Aren yang ditembak orang tak dikenal, kiranya memiliki hajat sebelum ajal menjemput.

Ya, menyambut kelahiran buah hatinya yang ke tiga, almarhum yang menetap di Jalan Musyawarah IV, RT 006 RW 04, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu berencana menggelar prosesi potong rambut bagi sang bayi.

Sayangnya, niatan anggota Polisi lulusan bintara tahun 2000 itu kini tinggal kenangan dan menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarga dan orang terdekat.

Suyatno, mertua Maulana mengatakan, rencana syukuran sekaligus pemotongan rambut dan pemberian nama bagi sang bayi sedianya dijadwalkan pada Minggu (18/8/2013).

“Besok (Minggu) rencananya kami mau syukuran dan memberikan nama bagi cucu ketiga kami. Semua kebutuhan untuk syukuran sudah dibeli dan undangan sudah disebar. Namun apa daya, Tuhan berkehendak lain,” ujar Suyatno dengan tatapan nanar.

Sementara, Ropiah, istri almarhum tak kuasa berkata-kata atas musibah yang merenggut nyawa suaminya tersebut. Wanbita paruh baya itu hanya menumpahkan laranya lewat tangisan.

“Selamat jalan Aa (sebutan panggilan untuk almarhum),” ucap Ropiah (35), istri korban di depan pusara pemakaman dengan nada serak sendu, Sabtu (17/8/2013).

Selama proses pemakaman di TPU Poncol, Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, ibu tiga anak ini tidak banyak bicara. Kondisi matanya merah dan tampak membengkak akibat terus-menerus menangis.

Maulana meninggalkan anak pertama Aufa Nurfadilla, pelajar kelas 2 SMP PGRI Ciputat dan Zaki pelajar kelas 2 SD Negeri 6 Ciputat.

Di mata keluarga, Maulana adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengemban tugas, tanpa mengesampingkan tanggungjawab sebagai kepala keluarga.

Selain itu, Maulana juga dikenal supel terhadap warga sekitar dan sesama rekan seprofesi di Korps Bhayangkara. Senyum dan tegur sapa almarhum terhadap siapa pun yang dijumpai kini tingga menjadi kenangan.

Mayoritas hari-harinya pun banyak dituangkan untuk pekerjaannya sebagai anggota kepolisian yang mengayomi masyarakat.

Maulana memegang teguh sikap dan rasa disiplin dan hal tersebut juga ditularkannya ke kedua anaknya yang mulai beranjak dewasa.

“Dia polisi yang baik. Bahkan hampir hari-harinya dihabiskan untuk bertugas,” terang Aipda Dadang, kakak korban yang juga merupakan anggota Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sepertti diketahui, anggota tim Reserse Polsek Metro Pondok Aren ini tewas dalam insiden baku tembak dengan orang tidak dikenal.

Ketika itu korban bersama tiga teman seprofesinya melihat rekannya Aiptu Kus Hendratna tewas ditembak pada bagian kepala belakang.

Maulana yang tengah mengemudikan mobil Toyota Avanza warna hitam dan posisinya berada tepat dibelakang korban langsung mengejar pelaku penembakan yang mengendarai Motor Yamaha Mio warna hitam.

Meski telah terjatuh lantaran ditabrak mobil yang ditumpangi petugas hingga Avanzaterperosok ke lubang, pelaku tetap melakukan perlawanan.

Setelah menembak Maulana pelaku kabur ke arah Pamulang menggunakan sepeda motor Honda Supra hasil rampasan milik petugas keamanan Masjid Bani Umar.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email