oleh

Gubernur WH Terus Pantau Pasca Gempa dan Pendistribusian Logistik

image_pdfimage_print

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) terus melakukan pemantauan pasca kejadian gempa yang melanda sejumlah wilayah di Banten kemarin.

Pantauan tidak hanya melalui BPBD Banten untuk mengetahui setiap perkembangan yang terjadi, termasuk terjun langsung ke lokasi kejadian.

Tidak hanya itu, WH juga swbgaja langsung untuk memonitoring pendistribusian logistik bagi korban gempa agar biaa disalurkan sesuai dengan kebutuhan melalui koordinasi di setiap Kabupaten yang terkena dampak bencana gempa.

“Upaya pertama harus dilakukan untuk masyarakat yang terkena dampak gempa, memberikan bantuan logistik dari BPBD Prov. Banten/BNPB/BPBD Kab. Lebak dan Pandeglang juga dari pusat baik BNPB dan Kementrian Sosial “, kata WH, Minggu (4/8/2019).

Selanjutnya, lanjut WH, setelah mendapatkan hasil data dari lapangan mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa, pihaknya akan melakukan berbagai perbaikan dengan berkoordinasi dengan OPD teknis dan pemerintah daerah setempat.

“Kita sudah mendapatkan pengalaman berharga saat tsunami Desember 2018 lalu, sehingga kita bergerak cepat untuk berbagai penanganan, termasuk memberikan edukasi dan simulasi kepada masyarakat soal cara evakuasi saat ada gempa dan tsunami, hanya wajar saja jika masyarakat panik mengingat guncangan gempa nya cukup besar”, katanya.

Menurutnya, dampak bencana gempa yang menimpa Banten pada hari Jumat, 02 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa yang disebabkan oleh gempa tektonik dengan kekuatan mencapai 6,9 skala rihter kemarin, dengan episenter pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km memberikan dampak cukup dirasakan bagi warga Banten, mulai dari Kabupaten Pandeglang, gempa cukup mengguncang 19 Kecamatan yang ada, Kabupaten Lebak 13 Kecamatan dan Kabupaten Serang di 4 Kecamatan.

Sambung WH, berdasarkan data BPBD Provinsi Banten, di wilayah terdampak gempa, Rumah penduduk di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat rusak berat mencapai 98 unit, rusak sedang 65 unit dan rusak ringan jumlahnya mencapai 127 unit.

Sedangkan diwilayah Kabuoaten Lebak, rumah warga yang rusak ringan berjumlah 40 unit dan Kabupaten Serang rusak berat 1 unit, rusak sedang 6 unit, serta rusak ringan 1 unit.

Akibat kejadian itu, telah memakan korban jiwa sebanyak 6 orang dan kematiannya bukan disebabkan dampak langsung akibat gempa. Namun, lebih disebabkan oleh faktor penyakit.

“3 orang warga Kecamatan Malimping meninggal karena serangan jantung, 1 orang warga Bayah dikarenakan kelelahan saat melakukan evakuasi mandiri dan 2 orang warga Sumur meninggal dunia dikarenakan panik saat melakukan evakuasi mandiri,” katanya.

**Baca juga: Belum Dimutasi ke Banten, Bapenda Kesulitan Data Kendaraan Plat Luar Daerah.

Selain rumah penduduk tercatat pula beberapa fasilitas umum dengan kerusakan ringan dan sedang seperti sekolah dasar, MI, Mushala/Masjid serta jembatan.

Seperti 6 MI/SD di wilayah kecamatan Mandalawangi, Munjul, Cikeusik, dan Carita, 9 Mushola/Masjid di wilayah kecamatan Mandalawangi, Labuan, Angsana, Cisata, dan Cimanggu, 3 jembatan di Sukaresmi serta 1 Ponpes rusak sedang di daerah Panimbang.(Den)

Print Friendly, PDF & Email