oleh

Gubernur Banten Wahidin Halim Jelaskan Penyebab Klaster ASN

image_pdfimage_print

Kabar6- Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan meningkatnya tren Covid-19 belakangan ini disebabkan terjadi penurunan kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Banten.

Hal itu dibenarkan langsung oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) melalui siaran pers resminya. Padahal dalam beberapa kesempatan, WH mengklaim telah berupaya mengurangi penularan virus Corona, salah satunya dengan pemberlakukan PSBB ke 11 kalinya dan ASN bekerja dari rumah.

“Kenaikan tren Covid belakangan ini dikarenakan terjadi penurunan kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan di kalangan ASN. Hal itu ditunjukkan dengan munculnya klaster baru di ASN. Untuk itu mari kita solid, bekerja bersama sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), dalam siaran persnya, Selasa (15/09/2020).

Mantan wali kota Tangerang dua periode itu meminta semua pihak, TNI, Polri, hingga kepala daerah untuk bersama-sama menekan penularan covid-19 di wilayah Banten.

Saat awal pandemi, wilayah Tangerang Raya pernah menajdi zona merah, kemudian turun menjadi zona orange. Namun saat ini, Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, kembali menjadi merah.

Selanjutnya, lima daerah lainnya di Banten, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya zona kuning, kini menjadi zona orange.

“Kita harus punya semangat baru. Koordinasi lagi dan soliditas lagi. Semua kepala daerah dan pejabat bertanggungjawab. Termasuk melibatkan TNI dan Polri, semua dilibatkan dalam penanganan Covid-19,” terangnya.

Pemprov Banten juga mengaku sedang membahas proses kegiatan belajar mengajar (KBM) agar tidak lagi melalui daring atau belajar online.

“Saat ini terjadi penurunan soliditas karena lamanya pandemi Covid-19. Provinsi Banten berada di urutan 14 nasional dalam kasus Covid-19. Kalaupun tidak bisa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), saat ini sedang kita usahakan upaya lain,” jelasnya.

**Baca juga: Polres Serang Tangkap Pengedar Sabu Bungkus Permen, Modus Tempel di Tiang Listrik.

Selama Corona menjadi pandemi, Pemprov Banten mengklaim telah melakukan rapid test (RT) sebanyak 188.520 buah dan 87.069 swab. Kemudian sudah ada 19 laboratorium yang mampu meriksa 650 specimen per hari nya.

Pemerintah juga mengaku ada 164 ruangan ICU, 1.368 ruangan isolasi dan 1.508 tempat tidur di rumah singgah yang bisa menampung pasien positif Corona di Banten di PSBB ke 11 kalinya ini.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email