oleh

Gratis, Jepang Bagikan Rumah Kosong untuk Siapa Saja yang Berminat

image_pdfimage_print

Kabar6-Jepang yang terkenal dengan harga properti mahal, ternyata masih memiliki lebih dari delapan juta rumah yang tidak ditempati. Beberapa pemilik bahkan memberikannya secara sukarela bagi siapa pun yang ingin menempatinya.

Meskipun rumah-rumah tersebut tidak terdaftar dalam pasar properti, melansir nationalgeographic, mereka muncul dalam situs daring bernama Akiya Banks, mengacu pada istilah Jepang yang berarti rumah kosong. Ya, beberapa rumah benar-benar diberikan secara gratis, sementara yang lainnya hanya dijual dengan harga US$4. Disebutkan, kondisi rumah memang tidak semuanya bagus. Struktur rumah mengikuti metode lama dan hanya bisa bertahan 20-30 tahun. Beberapa di antaranya juga dibangun di tanah miring sehingga tidak sehat secara struktural.

Meskipun diberikan secara gratis, rumah-rumah ini masih kosong tanpa pemilik. Bukan tanpa sebab, ternyata ada alasan besar di baliknya, yaitu populasi Jepang yang semakin menurun. Menurut peneliti, dalam dua dekade terakhir Jepang sudah kehilangan 16 juta penduduk. Saat ini, lebih banyak populasi penduduk tua di Jepang. Artinya, semakin sedikit dewasa muda yang membutuhkan rumah. Apalagi, banyak dari mereka yang menolak untuk berkeluarga.

Para penduduk tua yang meninggal atau masuk panti jompo pun akhirnya membiarkan rumahnya terbengkalai begitu saja. Sementara itu, jumlah anak mudanya yang semakin sedikit tak cukup untuk mengisi kekosongan yang mereka tinggalkan.

Selain karena faktor penurunan populasi, fenomena rumah kosong ini juga dipicu oleh kepercayaan lokal. Di Jepang, menempati rumah yang sudah lama kosong atau pernah menjadi lokasi pembunuhan, bunuh diri, dan kematian karena kesepian, dianggap akan membawa nasib buruk. Karena itulah banyak yang lebih memilih meninggalkan properti dengan stigma tersebut. Beberapa agen pemasaran berusaha mengenyampingkan takhayul dengan melakukan berbagai ritual dan menerapkan feng shui saat renovasi. Sayang, cara ini belum berhasil.

Fenomena rumah kosong ini tidak hanya terjadi di pedesaan dan pinggiran kota tapi juga di kota besar. The Japan Times melaporkan, 1 dari 10 rumah di Tokyo, saat ini tidak ada yang menempati. Adanya undang-undang mengenai berbagi rumah, memungkinkan Airbnb dan layanan serupa untuk mengambil alih properti tak berpenghuni tersebut.

Namun, ketika undang-undang diberlakukan pada Juni lalu, ternyata ada larangan ketat seperti membatasi waktu sewa menjadi 180 hari. Ini membuat Airbnb tak lagi tertarik mengelola rumah kosong itu.

Pemerintah Jepang sedang berusaha keras untuk membagi-bagikan rumah ini agar mereka tidak menjadi korban gulma dan coretan grafiti. Tidak hanya gratis, pemerintah lokal bahkan memberikan subsidi bagi pemilik rumah baru yang berniat membangun ulang bangunan yang sempat ditinggalkan tersebut. ** Baca juga: Suami Berikan Ginjalnya pada Sang Istri Sebagai Kado Ulang Tahun Pernikahan

Berminat memiliki rumah di Jepang secara gratis? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email