1

Gokil! Ilmuwan Pusat Antariksa Jerman Ciptakan Matahari Buatan

149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon.(theguardian.com)
149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon.(theguardian.com)
149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon.(theguardian.com)

Kabar6-Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi acapkali menghasilkan penemuan baru yang spektakuler dan membuat orang terkagum-kagum. Seperti halnya yang dilakukan Ilmuwan Pusat Antariksa Jerman.

Mereka sedang menciptakan ‘matahari’ buatan yang ukurannya diklaim paling besar di dunia. Dilansir dari Liputan6, mesin raksasa bernama Synlight tersebut nantinya akan menyediakan cahaya cadangan dengan tenaga solar, yang fungsinya sama dengan Matahari.

Disebutkan, Matahari buatan diciptakan dari 149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon. Lampu ini biasanya digunakan di bioskop-bioskop untuk menciptakan cahaya alami yang menghangatkan.

Matahari tersebut dibangun pada fasilitas German Aerospace Centre. Bernhard Hoffschmidt, pimpinan proyek, mengatakan bahwa matahari ini bisa memendarkan cahaya yang intensitasnya 10 ribu kali sama dengan Matahari sungguhan. Demikian dilansir Mirror.

Suhu cahayanya, dikatakan Hoffschmidt, bisa mencapai 3.000 derajat Celsius, di mana lampu akan dinyalakan pada satu titik dengan ukuran 20 cm x 20 cm.

Suhu cahaya bisa mencapai 3.000 derajat Celsius.(theguardian.com)
Suhu cahaya bisa mencapai 3.000 derajat Celsius.(theguardian.com)

Ditambahkan, tujuan perangkat ini adalah untuk memproduksi gas hidrogen, merupakan salah satu unsur bahan bakar yang potensial karena dapat menciptakan emisi non karbon ketika dibakar. Artinya, gas tersebut tidak membawa dampak sama sekali untuk pemanasan global. Hidrogen juga dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil atau pesawat terbang.

“Hidrogen adalah elemen prioritas di alam semesta ini. Meski mudah didapatkan, kami belum bisa menemukan gas hidrogen murni di Bumi ini. Salah satu cara untuk memanufaktur gas hidrogen murni adalah memilah elemen air ke dalam dua komponen dengan menggunakan teknik bernama ‘Electrolysis’,” kata Hoffschmidt.

Teknik tersebut, menurutnya, akan diakali dengan menggunakan energi yang bisa berasal dari Bumi, energi ini akan berasal dari cahaya matahari buatan itu.

Hoffschmidt menerangkan, matahari buatannya saat ini masih dalam tahap ujicoba. Ia tidak dapat merampungkan proyek besar ini dalam waktu singkat, mengingat Synlight sangat boros energi.

Bayangkan, ketika matahari buatan ini menyala selama empat jam, listrik yang digunakan bisa setara dengan jumlah listrik yang dikonsumsi oleh satu rumah dengan empat orang selama satu tahun. ** Baca juga: Hii…Berenang di Sky Pool Serasa Melayang di Angkasa

“Kami mungkin butuh waktu satu dekade agar bisa menyalakan matahari ini. Tidak sekarang, tidak juga dalam waktu dekat,” pungkasnya.(ilj/bbs)